Chapter - 1

421 67 122
                                    

Hujan mengguyur di sejumlah beberapa kota, cuaca yang dingin membuat banyak orang makin terlelap tidur dan makin betah di kasur, bahkan untuk membuka mata saja rasanya males.

Terutama untuk  gadis yang satu ini paling susah di ajak bangun, kalau tidur sudah kayak orang mati. Ia masih menikmati mimpinya namun tiba-tiba terusik sedikit demi sedikit suara yang sudah tidak asing lagi bagi dirinya tambah kencang, siapalagi kalau bukan mamanya.

"Raa bangunn! Subuh!" teriak Yunia mamanya Rara. Sudah berapa kali mamanya membangunkan namun nihil anak itu belum beranjak bangun. Andai saja kunci kamar tidak dikunci sudah ia siram air seember. Mamanya terus menggedor pintu anaknya.

"Ra bangunnn kalau gak bangun mama gak mau ngasih uang jajan!" teriak Yunia sekali lagi.

Entah kenapa ketika mamanya meneriakinya seperti itu, Rara langsung terbangun . "Iyaaa maa udah bangun nih!" teriak Rara gak kalah kesal. Mamanya selalu pandai membangunkan tiap hari, memang alarm mama paling ampuh.

"Yaudah cepat sholat dulu!" titah Yunia, lalu meninggalkan kamar anaknya.

Rara mendengar mamanya sudah beranjak pergi, ia tiba-tiba malah terlelap di kasurnya kembali, namun hitungan berapa menit suara mamanya terdengar kembali.

"RARAA BANGUNNNN!!" Teriak mamanya kembali "JANGAN TIDUR LAGI!" Yunia kesal, sudah hafal ia gerak gerik anak yang satu ini kalau di bangunin selalu seperti ini.

"Udah banguun!" jawab Rara gak kalah kesal.

Ia pun beranjak dari kamar tidurnya masih mengumpulkan nyawa, kebiasaan ia yang sulit untuk bangun karena begadang tiap malam nonton drakor, ia selalu kecanduan kalau sudah menonton, bilangnya satu episode lagi cukup nyatanya dua tiga episode baru bisa tidur.

Ia sambil berjalan sempoyongan untuk membuka pintu kamar, matanya pun masih setengah terpejam.

"Susah amat di bangunin, entar kalo udah punya laki, masa laki yang bangunin." omel Yunia melihat Rara didepannya.

"Udah deh ma cerocos mulu masih subuh ini, hoaaam." ia menutup mulutnya, melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Sejuknya pagi udara yang dingin sehabis hujan, ranting pohon masih tersisa tetesan air hujan, burung-burung mulai berkicauan dan terbang ke langit. Matahari tak mau kalah memencarkan sinarnya walaupun masih terlihat mendung.

Sehabis subuh Rara malah balik tidur lagi, matanya tidak bisa menahan ngantuk. Mungkin karena setan di dekatnya sudah membisikinya "tidurlah.. tidurlah.." dasar setan emang! bisa ga si jangan dekat-dekat napa, padahal hari ini hari pertama ia masuk kuliah semenjak libur panjang semester.

Alarm terus berbunyi dari memo yang mengingatkan "Masuk kuliah" namun nihil Rara mematikannya, beberapa menit kemudian alarm berbunyi kembali memperingati untuk bangun, lagi-lagi Rara mematikannya. 10 menit kemudian alarm Rara berbunyi lagi.

"Berisik!" omelnya ia melemparkan handphonenya. Beberapa detik kemudian ia mengambil handphonenya kembali, ia pun sekejab melihat jam handphonenya sudah jam 06.30.

"Sialan!" umpatnya, betapa kagetnya ketika ia melihat jam yang menandakan 30 menit lagi perkuliahan dimulai. Ia pun segera beranjak dari kasurnya mengambil handuknya untuk mandi, ia segera keluar kamar sambil berlari. 

Beberapa menit kemudian ia pun keluar dari kamar mandi terus balik lagi ke kamarnya. Ia langsung memakai pakaian yang sudah disiapkan tadi malam sehabis di setrika, ciah rajin amat.

"Ma rok item aku mana?!" teriak Rara dari dalam kamarnya.

Mamanya mendengar teriakan anaknya, langsung menghampiri ke kamarnya.

Drama Couple [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang