PART 1 : "ROOFTOP CANDELIR"

63 7 9
                                    

"Langkah pertama menemukanmu, langkah selanjutnya menggenggammu, langkah ketiga melepaskanmu."

***

Pengenalan Tokoh

Anandisa Wijaya
Biasa dipanggil Disa. Seorang fresh graduate yang baru saja diterima sebagai sekretaris di perusahaan multinasional terkenal di Indonesia. Gadis yang canggung, namun menyenangkan. Kurang perhitungan namun sosok yang hangat. Ia adalah Sepupu Karin, sekaligus sudah diasuh sejak kecil oleh kedua orang tua Karin semenjak kematian kedua orang tuanya.

Alvaro Aldrich
Seorang calon CEO muda publik figur non seleb dari perusahaan ternama. Seorang yang anti sosial namun terpaksa selalu bersosialisasi dengan berbagai kalangan. Sangat ambisius dan manipulatif. Mengedepankan logika. Ia adalah pacar Karin, namun diam-diam selalu merindukan sosok gadis lain. Terlihat dingin diluar, namun dalam hati ia lelaki yang setia pada satu wanita, tipikal hati baja yang bertemu magnet. Sekalinya sudah jadi magnet, baja sulit sekali dikembalikan menjadi baja tak bermagnet.

Karin Wijaya (Bukan Karin Novilda ya 🤣)
Pacar Alvaro. Sepupu Disa. Seorang model tanpa Job, ia mengandalkan Alvaro dalam hal finansial. Gadis sembrono namun sangat pemberani. Selalu melindungi Disa.

***

Restoran Skyhigher
Jakarta Selatan.

Disa berjalan dengan tertatih, berusaha tetap stabil diatas sepatu berhaknya. Gaun satin hijau botol membalut tubuh gadis lugu itu. Juga rambut hitam bergelombang yang terurai manis, ikut berkilat saat koridor bercahaya ungu mengiringi pintu masuk restoran mewah yang berada di atas rooftop sebuah hotel itu.

Disebelahnya ada Karin—sepupunya yang sudah seperti Kakak sendiri—yang dengan lihai berjalan tanpa ampun dengan heels setinggi sejengkal. Karin juga mengenakan gaun satin hijau botol, namun milik Karin lebih membentuk tubuh. Karin meliuk lancar.

"Selamat malam, Kak." Sapa pramusaji ramah. "Reservasi atas nama siapa, Kak?"

"Alvaro Aldrich," ucap Karin mantap. Pramusaji itu seperti sadar berurusan dengan siapa. Lantas seorang pelayan lagi datang dan mengantarkan mereka ke dalam.

Kalau kalian bertanya siapa Alvaro Aldrich. Dia adalah salah satu CEO yang cukup mumpuni di Indonesia. Memiliki perusahaan multinasional dengan berbagai cabang di negara-negara Asia dan juga Eropa.

Lebih jelasnya lagi Alvaro adalah pacar yang paling membanggakan untuk Karin. Disa pernah melihatnya masuk majalah Forbes. Tapi hanya sebatas itu, karena hampir tiga tahun Karin dan Alvaro berpacaran, Disa belum pernah sekalipun mengenal Alvaro. Bahkan curhatan tentang Alvaro pun jarang sekali Disa dengar.

Tapi yang terpenting Disa tahu bahwa hubungan Karin dan Alvaro baik-baik saja. Terlihat dari betapa Karin begitu tercukupi semenjak ia berpacaran dengan Alvaro. Tanpa bekerja, Karin bisa membayar uang kuliah hingga semester akhir ini tanpa meminta orangtua dan menyewa kamar kos mewah. Bahkan bisa mengajaknya ke restoran super elit ini tanpa ragu.

Begitu masuk kedalam restoran, mata Disa langsung saja disuguhi dengan interior futuristic nan tertata, langit-langit dengan lampu neon berbentuk garis dengan nuansa warna biru, ungu dan pink. Begitu memanjakan mata dan memberikan nuansa malam yang modern.

Mereka diarahkan kesebuah meja yang terdekat dengan permandangan kota Jakarta yang terasa begitu telanjang. Menampakan siluet ibu kota yang bergemelap oleh lampu-lampu, seolah berbicara bahwa kota ini tak pernah sepi. Disa dan Karin duduk disana, mengobrol sambil membolak-balik menu.

INSTANT CINDERELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang