Pagi buta sekali Jay terbangun dari tidurnya. Disamping kirinya, terbaring manusia lucu yang tidurnya pulas sekali. Ia dengan perlahan menarik tangannya yang kebas. Jungwon semalaman tidur dipelukannya, menjadikan lengannya sebagai bantal, kurang bucin apalagi. Untuk informasi, mereka ini sudah resmi. Mereka itu pasangan suami-suami jadi mau bagaimana cara mereka tidur juga ya
sudah halal.Jay terdiam sejenak mengamati wajah Jungwon yang beribu kali lipat lebih cantik ketika tertidur. Ia merapikan rambut Jungwon sejenak. Sebelum mengecup bibir dan pipinya diam-diam sementara
sang empu sedang tertidur pulas.Jay akhirnya turun dari ranjang. Membenarkan kacamatanya kemudian berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
Setelah ia menyiapkan semuanya, ia kembali ke kamar untuk mandi. Kamar mandi mereka kamar mandi dalam soalnya. Sebelum mandi, Jay membuat suara-suara gaduh ketika sedang mencari baju
kerjanya di lemari.“Aku ikut!” Seru Jungwon dengan semangat.
Tapi, matanya terpejam.
Tidak salah Jungwon sedang mengigau.
Jay tersenyum melihat kelakuan lucu suami manisnya. Dia mendekat kepada Jungwon yang terduduk di tengah kasur dengan mata yang masih terpejam.Jay mengambil duduk di hadapan Jungwon. Mulutnya tersimpul sebuah senyuman begitu menatap kelucuan Jungwon dihadapannya.
“Mau ikut kemana, hm?” Tanya Jay iseng.
Siapa tahu Jungwon ini bisa diajak bicara dalam tidurnya.
“Mau ikut mas pokoknya!” Kata Jungwon.
Demi apapun, Jay tidak tahan melihat Jungwon sekarang. Lucu sekali, manis pokoknya. Dari pipi gembul Jungwon, rambutnya yang sedikit berantakan, kemudian bibirnya yang mengerucut dalam tidurnya.
“Mas mau mandi. Mau ikut?” Jay bertanya dengan kekehan kecil.
“Eh, gak jadi. Aku mandi sendiri aja.”
Setelah mengucapkan kata itu, Jungwon langsung membaringkan tubuhnya lagi ke kasur. Menarik selimutnya, kemudian bergelung lagi dibalik selimut untuk menemukan kenyamanan tidurnya. Jay
menggelang pelan.“Astaga, lagi tidur juga kok bisa gemesin sih.”
***Jay keluar kamar mandi dengan handuk yang hanya melilit menutupi tubuh bagian bawahnya. Lagi lagi Jungwon masih terlelap dalam tidurnya. Sepertinya suami manisnya itu kecapekan. Jay jadi tega
untuk membangunkannya. Kemudian ia dengan tenang berdandan, mengenakan pakaian yang tadi dia sudah siapkan sendiri.Jungwon membuka matanya sedikit. Dia langsung terduduk ketika mendapati Jay dihadapannya sedang mengancingkan kemeja. Tidak, Jungwon kaget bukan karena melihat tubuh atletetis Jay, tetapi kaget ketika suaminya itu sudah rapi dan siap untuk berangkat kerja. Padahal dirinya belum mandi dan menyiapkan sarapan untuk Jay.
“Mas kok gak bangunin aku sih.” Keluh Jungwon. Ia langsung terbangun dan bergegas memakai sandalnya ke dapur.
Sebelum itu, Jay menarik lengannya.
“Mau kemana? Baru bangun duduk dulu jangan langsung bangun dari kasur.” Kata Jay menuntun Jungwon untuk duduk.
Posisinya Jungwon terduduk di pinggiran kasur sementara Jay berdiri sembari memegangi kedua lengannya.