Minggu

7.9K 877 179
                                    

Hari Minggu merupakan hari yang sangat pas untuk jalan-jalan apalagi bersama kekasih. Tapi, jalan-jalan di hari Minggu saja sudah mendekati mustahil bagi seorang gadis bernama (Full Name) apalagi jalan-jalan di hari minggu bersama kekasih.

Memiliki kekasih seorang Sakusa Kiyoomi membuatnya harus membersihkan apertemen setiap hari minggu seperti sekarang ini.

(Name) dan Sakusa tengah serius mengerjakan pekerjaannya masing-masing. (Name) sibuk mengelap kaca jendela sementara Sakusa sibuk mengepel lantai. Keduanya begitu telaten membersihkan ruangan demi ruangan dan membasmi debu sampai tuntas.

Disela-sela kegiatannya, (name) memandang orang-orang diluar sana yang tengah berpergian ditengah cuaca indah hari minggu. (Name) melirik Sakusa, dalam hati ia berharap Sakusa akan mengajaknya keluar hari ini dalam rangka kencan. Sepertinya akan menyenangkan jika pergi ke taman untuk sekedar piknik atau mungkin pergi ke bioskop juga bukan ide yang buruk. Tapi mengingat Sakusa adalah orang yang membenci keramaian, gadis bersurai hitam itu hanya dapat menghela nafas. Ia bahkan tak ingat kapan terakhir kali mereka kencan di tempat umum.

Sakusa menoleh mendengar helaan nafas dari sang gadis. "Ada apa?" tanyanya.

Mendengar sang kekasih bertanya, gadis itu segera menatap kekasihnya yang matanya menyiratkan rasa penasaran.

"Nee Omi-kun, apa kau tak bosan berada di apartemen terus?" ujarnya.

"Kemarin aku pergi ke gym, dihari lain aku juga pergi latihan jadi apa maksudmu dengan berada di 'apartemen terus'?" Sakusa menaikkan sebelah alisnya.

(Name) berdecak kesal. "Bukan itu maksudku."

"Lalu?"

(Name) menghela nafasnya lagi sementara Sakusa masih menatapnya meminta jawaban.

"Maksudku, apa kau tak ingin pergi keluar? Mumpung hari minggu. Setiap hari Minggu kau hanya menghabiskan waktu dengan membersihkan apartemen saja apa kau tak bosan, sayang?" jelas (name)

"Aku lebih suka berada disini, diluar sana banyak kuman bertebaran dimana-mana dan aku benci bersentuhan dengan orang asing yang entah membawa kuman dan virus macam apa," jawab Sakusa. Pemuda itu kembali melanjutkan aktivitasnya yang hampir selesai.

"Yasudah."

Mendengar jawaban Sakusa, (name) memajukan bibirnya kesal lalu kembali mengelap kaca jendela. Ia sebenarnya tahu bahwa Sakusa akan menjawab seperti itu tapi- ah sudahlah intinya ia kesal.

Sakusa tak mau ambil pusing dengan jawaban (name). Beberapa menit kemudian Sakusa selesai dengan tugasnya sementara (name) masih harus membersihkan satu jendela lagi.

"Aku akan mandi." Sakusa berjalan mengambil handuk di jemuran kecil  yang berada tak jauh dari jendela yang sedang dibersihkan (name).

"Atau haruskah aku menunggumu selesai?" lanjutnya sambil mendekatkan diri pada gadisnya.

"Tidak usah, memangnya kenapa kau harus menungguku Omi-kun?"

Sakusa menyeringai dibalik maskernya, "Tentu saja untuk mandi bersama, sayang." bisiknya cukup membuat wajah sang gadis merona dibalik masker yang ia kenakan.

"Pervert." gumam sang gadis.

Sakusa terkekeh sambil membuka maskernya. "Bercanda." katanya sambil mengecup pelipis kekasihnya.

Sikap seorang Sakusa Kiyoomi yang seperti ini hanya ia tunjukan pada kekasihnya. Diluar, Sakusa Kiyoomi dikenal sebagai sosok anti sosial, penuh misteri, dan jarang berbicara. Oh satu lagi. Lelaki ini juga dikenal sebagai seorang clean freak karena phobianya terhadap kuman dan bakteri.

Tapi, siapa yang menyangka bahwa sifat itu akan hilang jika ia bersama gadisnya. Sakusa akan agak banyak bicara ketika bersama (Name) mengingat (name) merupakan seorang gadis yang cukup banyak bicara. Sifat jahil dan suka menggoda nya pun hanya ia perlihatkan kepada gadisnya.

"Aku tahu kau ingin keluar karena cuaca sedang cerah, kurasa piknik di taman tidak buruk." ujar Sakusa. Sang gadis yang mendengar itu langsung menghadap padanya dengan mata berbinar-binar.

"Kau serius?" tanyanya.

"Yah, kurasa kita bisa mencari tempat yang agak sepi untuk menghindari kerumunan dan kuharap taman tidak sedang ramai." balas Sakusa. Sang kekasih senangnya bukan main sampai-sampai memeluk pemuda itu erat-erat sambil terus menggumamkan kata 'terimakasih'.

"Apapun untuk gadisku." balas sang pemuda membuat wajah sang gadis kembali merona.

"Aku akan mandi, kau juga cepat selesaikan dan mandi agar sampai disana tidak terlalu panas." (Name) melepaskan pelukannya dan mengangguk semangat.

"Okay!"


Em, hai? Aku Biya hehe. Ini pertamakalinya aku buat book pakai chara dari anime. Jadi, aku minta maaf kalau ini gak sesuai sama ekspektasi seperti character Sakusa mungkin akan OOC banget karena aku sesuaikan dengan alur cerita yang aku buat.

Book ini rencananya gak akan aku buat panjang-panjang cukup 7 chapter. Dan mungkin kalau banyak yang suka aku akan lanjut buat lagi dengan character lain. Hehe

Jangan lupa support ya 🦋

日 : Day - Sakusa KiyoomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang