S e n i n.
Hari dimana rata-rata orang malas dipagi hari karena harus menerima kenyataan bahwa mereka harus meninggalkan akhir pekan dan kembali menjalani aktivitas yang padat.
Pukul enam lewat tiga puluh pagi, (Name) sudah mandi kemudian sibuk didapur menyiapkan sarapan untuknya dan Sakusa. Sakusa sendiri sudah meninggalkan apartemennya untuk jogging di taman sekitar apartemen.
(Name) terlalu asyik memasak sampai tidak menyadari Sakusa telah kembali dari sesi lari paginya. Pemuda itu membuka maskernya sehingga senyuman tipis yang sedaritadi ia sembunyikan dibalik maskernya terlihat.
Ah, kalau begini rasanya ia ingin cepat-cepat menikahi gadis yang sedang memasak sambil bersenandung ria didepannya.
Memikirkan 'menikah' malah membuat wajahnya menjadi merah tanpa ia sadari.
"Are? Kau sudah pulang ternyata." ujar (Name) ketika mendapati Sakusa berdiri sambil menyandarkan bahunya pada kulkas.
"Mhm, tadaima."
"Okaeri, Omi-kun." (Name) kemudian membawa makanan yang telah ia buat ke meja makan dan menatanya sementara Sakusa masih memandangi wajah serius kekasihnya ketika menata meja makan agar terlihat rapi.
Setelah dirasa rapi, (Name) berbalik menatap Sakusa. "Jaa, sarapan sudah siap. Jadi, Omi-kun mau makan dulu? Mandi dulu?"
"Soretomo, wa-ta-shi?" (Name) berujar sambil mengedipkan matanya memberi kesan imut sampai-sampai Sakusa tidak dapat menahan seringaiannya.
"Kau serius dengan pilihan terakhir?" Sakusa melipat tangannya di dada dan berjalan mendekati (Name) dengan tatapan matanya yang tajam. (Name) meruntuk dalam hati menyesal meniru kata-kata salah satu tokoh anime yang ia tonton semalam.
"Sebenarnya aku menginginkanmu sebagai hidangan pembuka. Tapi, aku tidak mungkin menikmatimu dengan badanku yang lengket." Sakusa maju satu langkah lagi hingga jaraknya dan sang gadis hanya berjarak 30cm.
"Jadi, kali ini aku akan mandi dulu," Sakusa kemudian mencondongkan badannya. Menempatkan bibirnya didekat telinga (Name) seraya berbisik, "kemudian menikmati hidangan pembukaku."
Pemuda itu kemudian bergegas pergi meninggalkan sang gadis yang sedang mengumpat dalam hati karena mendapat serangan balik telak.
***
"Omi-kun, hari ini aku ada praktikum jadi mungkin aku akan pulang malam. Maaf aku tak bisa menyiapkan makan malam." ujar (name)
"Sampai pukul berapa?" tanya Sakusa. Keduanya kini tengah berada dalam mobil milik Sakusa yang tengah menuju fakultas kedokteran universitas tokyo untuk mengantarkan (name).
"Entah, mungkin sekitar pukul 8." jawab (name). Sakusa mengangguk sebagai respon atas jawaban (name).
"Hubungi aku setelah selesai, aku akan menjemputmu." ujar Sakusa
"Bukannya kau ada latihan sampai sore?" tanya (name).
Sakusa melirik (Name), "Iya, lalu kenapa?"
"Kau pasti lelah Omi-kun. Aku bisa pulang sendiri--
"Aku tidak akan membiarkanmu pulang menggunakan kendaraan umum dan aku cukup yakin kau tidak akan mau merepotkan temanmu." Sakusa memotong kalimat (name) membuatnya kembali mengatupkan bibirnya tak berani membantah.
"Baiklah, aku akan menghubungimu setelah selesai."
Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di halte dekat fakultas kedokteran.
"Jaa, hati-hati dijalan Omi-kun, jangan merindukanku. Aku mencintaimu." (Name) terkekeh sebelum tangannya membuka pintu mobil, Sakusa mengecup pelipis sang gadis dan berhasil membuatnya merona.
Yosh, sepertinya hari senin (name) akan berjalan sangat baik setelah diberi semangat oleh sang kekasih.
Tadinya mau di update sesuai hari tapi tapi tapi kelamaan. Dahla semoga suka! 👁️👄👁️
KAMU SEDANG MEMBACA
日 : Day - Sakusa Kiyoomi
FanfictionHanya hari-hari yang kamu lalui bersama Sakusa Kiyoomi. Character Haikyuu belongs to Haruichi Furudate Story by Biya 🐝 Picture by Pinterest