Selasa

3.9K 674 70
                                    

Hari Selasa (Name) berjalan dengan kurang baik terlihat dari ekspresinya yang masam ketika berjalan menghampiri mobil Sakusa yang telah menjemputnya. Gadis itu masuk dengan alis berkerut tanpa berkata apapun.

Sakusa hanya melirik gadisnya tak berkomentar apapun tetapi ia paham bahwa kekasihnya ini sudah menjalani hari-hari yang berat.

Setelah masuk dan duduk dikursi penumpang, gadis itu mengeluarkan ponselnya dan menggerutu sambil mengetikan sesuatu disana.

Tak ada percakapan diantara mereka berdua sampai tiba di apartemen. Sakusa fokus dengan jalanan, (name) fokus dengan pikirannya sendiri.

"Kau mandi saja biar aku yang siapkan makan malam." ujar Sakusa.

"Apa perlu bantuan?"

"Tidak usah, aku bisa." jawab Sakusa mengelus surai milik gadisnya.

(Name) menangguk dan tersenyum tipis sebelum pergi ke kamarnya.

***

"Jadi, kenapa pacarku muram terus sejak pulang dari kampus hm?" tanya Sakusa. Tangannya yang besar mengelus surai lembut milik (name) yang tengah menyandarkan kepalanya di bahu Sakusa.

Setelah makan malam, keduanya memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua diruang televisi.

"Aku mau peluk." Pinta (name) menatap Sakusa dengan ekspresi yang membuat Sakusa tidak bisa berkata 'tidak'. Sakusa memindahkan (name) kepangkuannya dan mendekap (name) kedalam pelukannya yang hangat, membuat si gadis merasa nyaman dan lupa akan masalahnya sejenak.

Dalam pelukkan Sakusa, (name) menceritakan beberapa kejadian yang menurutnya menyebalkan. Dimulai dari ia yang kena omel dosen gara-gara kelompoknya lupa membawa tugas, sahabatnya yang izin tidak masuk kuliah, serta masalah organisasi kemahasiswaan yang ia ikuti. 

"Sangat menyebalkan bukan? aku benci hari ini." (Name) meregangkan pelukannya, menatap Sakusa dengan mengerucutkan bibirnya.

Sakusa menangkup kedua pipi kekasihnya, "Tapi kau hebat karena telah berhasil melalui hari ini, kan? Kau terlihat imut ketika sedang kesal tapi aku lebih suka melihatmu tersenyum. Jadi karena hari ini telah berakhir dan kau sudah menjalaninya dengan sangat baik bolehkah aku melihat senyum kekasihku yang manis?"

Hei, siapa yang tidak akan tersenyum ketika dirayu seperti itu apalagi kata-kata tersebut keluar secara ajaib dari mulut seorang Sakusa Kiyoomi. (Name) secara otomatis tersenyum lebar dan tertawa kecil, "Terimakasih Omi-kun, saking kesalnya aku sampai lupa untuk tersenyum hari ini. Aku mencintaimu."

Sakusa mengecup bibir sang kekasih yang menjadi candu baginya.

"Aku mencintaimu, (name)."




Nothing special but ya, I'll try my best. By the way, thank you buat support kalian hshshs aku usahain update setiap hari atau dua hari sekali biar cepet selesai ㅜㅜ

See you!

日 : Day - Sakusa KiyoomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang