"HEY HEY HEY!! (NAME)-CHAN!" pekik Bokuto begitu melihat Sakusa dan (Name) berjalan beriringan memasuki gymnasium tempat Sakusa dan tim nya latihan.
(Name) tersenyum melambaikan tangannya pada Bokuto.
"Hishasiburi, (lastname)-san." sapa Hinata.
"Hishasiburi, Hinata-kun. Bagaimana kabarmu?"
"Seperti yang kau lihat, aku sangat baik dan bersemangat karena sebentar lagi kita akan bertanding melawan schweiden adlers." jawab Hinata.
"Yo! (Name)." Atsumu menyapa (Name) dan mengajaknya toss. Namun, ketika (Name) mengangkat tangannya Sakusa malah mennariknya.
"No skinship."
Atsumu tersenyum mengejek, "Aw, lihatlah Omiomi ketika sedang cemburu~"
Ledekan Atsumu langsung dibalas dengan tendangan Sakusa dipantatnya. Pemuda pirang itu mengaduh kesakitan namun Sakusa tak peduli.
"Kau tunggu saja dipinggir ya, kalau bosan boleh keluar tapi izin padaku." Sakusa mengecup kening (Name) sebelum bergabung bersama yang lain untuk melakukan pemanasan.
Hari Sabtu minggu ini (Name) libur kuliah dan karena sepertinya akan bosan bila terus berdiam di apartemen, (Name) memilih ikut menemani tunangannya latihan.
Lumayan toh, (Name) bisa cuci mata melihat Sakusa yang sepuluh kali lipat lebih tampan ketika bermain voli.
Ketika Sakusa bermain, (Name) tentu tidak melewatkan untuk mengabadikannya dalam kamera ponselnya layaknya paparazzi.
Break time.
Sakusa langsung menghampiri (Name) yang menunggu di bangku pinggir lapangan.
"Sudah puas memotretku?" tanya Sakusa. Ia meneguk minuman isotoniknya.
"Eh? Kau tahu?"
"Tentu saja."
(Name) menggaruk pipinya yang tak gatal.
"A-ano aku hanya berpikir Omi-kun lebih tampan berkali-kali lipat ketika sedang bermain voli." kata (Name).
"Dan apalagi ketika bertanding dilapangan. Tak heran para gadis yang menonton mu begitu bersemangat meneriakkan namamu. Aku harap aku bisa lebih sering melihatmu latihan atau tanding." lanjutnya
Sakusa mengelus kepala (Name) pelan.
"Datanglah ketika kau ada waktu saja. Aku tahu kau ingin tapi kau pun harus fokus dengan pendidikan dan cita-citamu. Lagipula kau bisa lihat aku ketika dirumah."
"Walaupun tak setampan saat tanding intinya aku tampan dan aku yang dirumah dan aku yang dilapangan adalah orang yang sama." lanjut Sakusa.
"Kau benar, Omi-kun." balas (Name).
"Aku beruntung memiliki pria sepertimu. Memperlakukanku dengan baik, selalu ada dan dengan bonus tampan." (Name) terkekeh diakhir kalimatnya.
"Bukankah aku yang beruntung mempunyai gadis sepertimu? Tidak semua orang paham dan cocok dengan sikap dan kepribadianku. Tapi kau selalu bisa memahamiku, kau selalu bisa mengerti. Aku beruntung sekali." Sakusa mengecup punggung tangan (Name) sejenak lupa bahwa mereka sedang berada di gynnasium.
"OMIOMI, CIUM CIUM NYA NANTI SAJA DIRUMAH. KAU HARUS LATIHAN TAU!" Miya pirang berteriak dari sebrang lapangan merusak suasana.
"HEY HEY HEY! BIARKAN SAJA MEREKA TSUMU KALAU IRI PUNYA PACAR DONG." bela Bokuto.
"Pirang sial." gumam Sakusa. Sementara (Name) hanya terkekeh mendengar Sakusa mengumpat.
"Baiklah aku harus kembali latihan, sebentar lagi akan selesai."
"Semangat, Omi-kun."
Yahoo! Tamat ya..
Mau bikin versi lain ndak? Kalau mau, mau bikin versinya siapa? Biar nanti aku pertimbangkan xixixi.
Atau haruskah aku bikin book one-shoot aja?
Menurut kalian gimana? Tolong sarannya yaa. Makasih dan sampai ketemu di book lain~ ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
日 : Day - Sakusa Kiyoomi
Fiksi PenggemarHanya hari-hari yang kamu lalui bersama Sakusa Kiyoomi. Character Haikyuu belongs to Haruichi Furudate Story by Biya 🐝 Picture by Pinterest