🍁
Member 127 baru saja memasuki dorm malam itu,setelah tadi mereka harus menuruti ke tujuh adik dreamnya yang ingin pergi keluar bersama.
Tapi saat memasuki dorm,mereka hanya menemukan kosong,sudah tidak ada barang-barang mereka disana, benar-benar kosong seperti saat pertama kali mereka datang.
"Hyung,kenapa semuanya hilang??apa mungkin dorm kita dirampok??" Tanya Haechan
Hyungnya disana hanya mengendikkan bahu tanda mereka pun tak tau apa yang terjadi, membuat sang maknae disana menghela nafas
"Aku lelah,ingin tidur, harusnya aku tadi tidur saja di dorm dream" keluhnya,memeluk Johny disebelahnya
Drrtt drrtt drrtt
Bunyi ponsel membuat semua atensi tertuju pada sumber suara, Taeyong meraih ponselnya di saku celananya, menggeser tombol hijau lantas menempelkan benda pipih itu pada telinganya
"Jemput,adik-adikmu,dorm kalian akan dipindahkan"
"Appa?!"
"Yongie,turuti saja kata Appa,ini demi kebaikan kalian"
Taeyong menghela nafasnya lirih "yakin tidak sebaliknya??Appa berniat mematahkan mimpi kita kan??Appa ingin kita menderita??"
"Sudah ya,Appa tutup telfonnya,Appa sudah siapkan mobil,kau bisa mengendarainya, jemput adikmu,dan datang ke tempat sesuai alamat yang Appa berikan"
Pip
Sambungan telepon terputus, Taeyong menatap semua saudaranya
"Kita jemput Dream" ujarnya, berjalan keluar dan Hyung juga semua adiknya tanpa banyak bertanya lagi hanya diam mengikutinya
..
Di parkiran gedung asrama,sudah ada satu mobil Van,ya cukup lah untuk mereka semua dan ditambah member Dream nanti
Johny mengambil alih kemudi,dan yang lain duduk di belakang
Butuh sekitar sepuluh menit untuk mereka sampai di gedung asrama dream.
"Hyung,itu mereka ada disana" ujar Haechan menunjuk tiga kembarannya yang terduduk diparkiran
"Astaga, bagaimana bisa mereka menunggu diluar,udara sangat dingin saat ini" Taeyong,segera membuka pintu mobil dan menghampiri tiga adiknya disana
"Saeng"
Renjun,Jeno,juga Jaemin kompak mendongak, mendapati hyungnya disana membuat ketiganya menghela nafas lega
"Hyung, dingin" lirih si termuda
Taeyong merengkuh sang adik dalam peluknya "iya, hyung tau--Ren,dimana Chenji??" Tanyanya saat tak mendapati dua adik bungsunya
"Eomma menjemput mereka" balas Renjun seadanya
Taeyong melotot "lalu meninggalkan kalian disini??" Tanyanya lagi
"Iyaa,kita disuruh menunggu disini, Jeno sudah bilang jika diluar terlalu dingin,tapi eomma bilang,tidak apa-apa, laki-laki harus kuat" lirihnya
Taeyong menggertakan giginya kesal "ayo masuk mobil, semuanya sudah menunggu"
Ketiganya mengangguk dan berjalan mengikuti sang kakak.
Setelah memastikan semua adiknya telah masuk, Taeyong menutup pintu mobil sedikit keras.
"Dimana Chenji??" Tanya Jaehyun
"Pulang,eomma menjemput mereka" balas Renjun
Kini tertua diantara empat kembar itu sudah berada dipelukan Doyoung,sementara Jeno memilih duduk sendiri dan menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut yang Jungwoo berikan,dan Jaemin, Haechan sudah memeluk erat bungsu 00line itu
"Gwenchana,Naa??" Tanyanya khawatir
"Gwenchana,hanya diluar terlalu dingin, tanganku jadi seperti mati rasa"
Haechan melepaskan pelukannya,meraih tangan dingin Jaemin,dan digenggamnya "ottokhae??"
Jaemin menyunggingkan senyumnya "seperti yang diharapkan, matahari Nana selalu menghangatkan" ujarnya
Para hyung disana diam-diam tersenyum,setiap celoteh adik kembarnya memang berhasil membuat hati mereka menghangat mendengarnya
..
Johny menjalankan mobilnya menuju alamat yang sudah ayahnya berikan pada Taeyong.
"Tak habis pikir aku dengan Appa,dia apa tak memikirkan adik-adik yang masih dibawah umur,ini bahkan sudah malam,seharusnya para bayi sudah tertidur di ranjangnya masing-masing" ujar Yuta,dan yang lain hanya menghela nafas mendengarnya
"Tapi disini sudah tidak ada bayi lagi hyung,Chenji sudah pulang bersama eomma" timpal Haechan,berhasil membuat semua hyungnya menatapnya kecuali Johny yang sedang fokus mengemudi
"Kalian itu bayi,dan selamanya akan begitu,sebanyak apapun kalian tumbuh besar kalian tetap kecil dimata para hyung,adik kecil yang harus di jaga" Jaehyun mengusak surai Haechan
"Iya,yang termuda memang selalu dianggap kecil oleh yang lebih tua,untungnya aku bukan yang termuda,Echan masih punya tiga adik kecil"
"Aigoo,Haechan hyung yaa" gemas Jungwoo mencubit pipi berisi sang adik
Haechan meringis,mengangguk ribut "hu'um,aku hyung hehe"
"Jangan besar kepala Choi Haechan,kau masih adikku" timpal Renjun
"Arraseo hyungnim" dengus Haechan
🍁🍁
Ot23 iyaa
Votement juseyooooo~
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Our home || 𝙽𝚌𝚝²³
Fanfic°°° '𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑚𝑎𝑖,𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑖𝑡' '𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎,𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛...