~Five~

26 5 1
                                    

Happy Reading.!!

~~~~~

Pagi pun tiba matahari mulai menampakkan cahaya nya, sekarang pukul 06.00 Arella sudah siap dengan seragam sekolahnya entah mengapa dia merasakan deg-degan sekali. Arella berjalan kearah kaca melihat penampilan nya rambut yang dikuncir setengah dan poni yang tipis dengan pita dibelakang nya, muka yang sudah natural dan seragam yang sudah melekat ditubuhnya dengan baik.

"Pas sempurna." ucap Arella sambil tersenyum.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Arella mencibir karena menggangu aktifitas nya yang sedang mengaca. Arella membuka pintu ternyata ka Cellyen yang mengetuk.

"Ayo berangkat keburu siang nanti," ucap ka Cellyen sembari merapikan sedikit rambutnya.

"Iya ayo."

Arella dan ka Cellyen turun ke bawah disana sudah ada bang Rey dengan pakaian yang sudah rapi tetapi muka tetap datar.

"Udah?" tanya bang Rey dengan ketus.

"Iya udah." balas ka Cellyen.

Mereka berjalan beriringan keluar rumah tadi sudah sempat izin berangkat sama teteh. Mereka memasuki mobil dengan bang Rey yang menyetir dan ka Cellyen disampingnya, sementara Arella duduk dibelakang sendiri. Mobil berjalan menuju sekolah Arella.

Arella yang sedang asik membaca novel seketika berhenti karena mencium bau minyak wangi yang sangat sangat menyeruak kedalam penciuman nya.

"Ka lo pake minyak wangi kebanyakan atau emang sengaja?" tanya Arella.

"Engga anjir gue pake minyak wangi cuma dikit." balas ka Cellyen.

Bang Rey yang sedang menyetir langsung menegang mendengar pertanyaan yang dilontarkan Arella. Bang Rey melirik ke Arella dan ka Cellyen untung mereka tidak curiga.

"Terus siapa dong?Ini wangi banget sumpah." lanjut Arella.

Arella dan ka Cellyen langsung melihat kearah bang Rey secara bersamaan, bang Rey yang dilihat seperti itu langsung membisu.

Mampus dah gue~batin bang Rey.

"Lo ya bang?" tebak Arella.

Mampus dah lu Rey mampus~batin bang Rey.

"Ha e-eum engga,enak aja." jawab bang Rey gugup.

Arella dan ka Cellyen menyipitkan kan matanya menatap bang Rey menyelidik. Bang Rey yang dilihat seperti itu menghela nafas.

"Iya gue yang pake." jujur bang Rey.

"ASTAGHFIRULLAH BANG LO MAU NGAPAIN?MAU KE MAKAM SIAPA EMANG HA?!!" teriak Arella didalam mobil kerena kaget.

"HEH MAYMUNAH ENAK AJA. YA KALI GUE UDAH GANTENG GINI DIBILANG MAU KEMAKAM!!" jawab bang Rey dengan teriak juga.

"YA TERUS LO NGAPAIN MUJIDIN PAKE MINYAK WANGI BANYAK-BANYAK?" tanya Arella.

"MAU PAMER LO YA?SUPAYA CIWI CIWI REMPONG DIKAMPUS LO PADA KLEPEK-KLEPEK SAMA LO IYA?!!" lanjut Arella dengan suara yang sama.

"YA ENGGALAH. KAN LO TAU GUE GAK BISA TANPA MINYAK WANGI." balas bang Rey yang tak kalah keras suaranya.

"HALAH BOO~" ucapan Arella berhenti karena ka Cellyen teriak sangat keras.

"BERISIK,KUPING GUE PENGANG BEGO!!" kesal ka Cellyen.

"RIBET BANGET LO PADA!!CUMA GARA-GARA MINYAK WANGI DOANG!!"

"MENDING LO BERDUA PAKE MINYAK NYONGNYONG BIAR WANGI NGELEBIHIN KUBURAN BARU!!!"

Antara Sunyi dan Rindu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang