Break The Rules Part II
6 Januari 1820
Museo Roman CivicoTempat ini sangat ramai namun mereka dapat merasakan kesunyian yang dalam, setelah selesai menonton pertunjukan di Teater Hermione mengajaknya menuju museum yang tidak begitu jauh dari sana.
"Marie Antoinette." gumam Hermione sambil terus menatap lukisan si ratu dari Prancis, Draco ikut menatap wajahnya dan berkata,
"Bellissimo." Yang artinya cantik.
Diam-diam Draco meraih tangan si Brunette dan menggenggamnya, Hermione sempat terkejut namun membiarkannya. Normal seorang sahabat ingin melindunginya, tunggu melindungi dari apa?
"Let them eat cake just like Marie Antoinette!" Keduanya berputar arah dan menemukan Theodore, Blaise, dan Pansy yang datang mendekat. Mata Draco menajam, mereka selalu menganggunya.
"Well well, sedang menemani pacar baru mu melihat-lihat lukisan, Drake? atau kalian sedang memikirkan istana baru di masa depan?" Ucap Theo menatap tangan sepupunya yang mengenggam si Granger.
"Menjauh lah Theo."
"Atau apa? kau akan mengadukan ku karena sudah menganggumu?"
"Bukan, sebelum aku mengadukan jika hey! ketiga orang ini menyentuh lukisan Marie!" Teriak Draco membuat ketiganya panik, dan suasana museum sunyi seketika
Kesunyian itu yang Draco butuhkan, ia langsung menarik Hermione yang sedari tadi masih diam lalu berlari kabur.
Dan keterakhir kalinya ia menoleh dan melihat Theo dan kedua kawannya di tahan dan berteriak, "Tunggu pembalasan ku nanti Malfoy kecil yang nakal." Hermione dan Draco tertawa kencang.
"Sepupu mu gila!"
"Aku tahu!"
-
Setelah dirasa jauh kabur dari museum itu, Hermione tiba-tiba diam. "Hey? ada apa?" jarinya menunjuk sesuatu, mata silvernya mengikuti arahan jarinya.
Sebuah kerajaan, "Itu rumah ku! aku tidak tahu jika di belakang kastil ada museum ini." Draco masih diam, pipinya memerah.
"Hey, kau tidak mau mampir sebent-"
"A-ah kita musuh dan aku tahu mereka tidak senang jika aku ada di lantai rumah mu.""Oh ayo lah, aku memiliki jalan pintas dan aku pastikan kita tidak akan ketahuan. Lagi pula aku memiliki rahasia dan kau akan menyukainya!"
Draco ingin, namun perkataan orang tuanya terbayang-bayang. Ia juga menjadi takut. Tapi apa salahnya? toh ia tidak akan ketahuan.
"Baiklah ayo!"
Mereka berjalan lurus ke depan, pintu belakang masih di buka, "Cepat! sebentar lagi jam 3 dan para ksatria akan keluar dari pintu ini." Draco mengangguk dan berjalan lebih cepat.
Saat masuk yang pertama ia lihat adalah dapur yang sangat besar, namun tidak ada satupun manusia disana. Syukurlah.
Ia fokus melihat sekitar hingga Hermione mendorongnya dan masuk ke kolong meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle Lune • Dramione
Fanfiction[CHANGING PLOT] Prince Draco fell in love with an enemy he had to avoid, plus he had to become king at a young age Fairy Tale of Draco and Hermione "Did marry me truly worth started a war?" "Yes." Bloodshed, shredded poetry, the death of morning sta...