7. Under Pressure

85 5 9
                                    

5 Juni 1922

Di bawah tekanan. Setelah natal tahun lalu Draco tidak pernah terlihat bersama Hermione, bahkan pria itu terlihat menyendiri dan murung. Ekspresi wajahnya seperti salju, dingin, terlihat keji, tidak ada yang bisa menebak arti wajah dan hatinya.

Sebenarnya ada apa dengannya?

"Ku lihat kau sudah jarang bersama Malfoy, apa hubungan pertemanan kalian baik-baik saja?" Tanya Ginny Weasley, ia adalah adik dari Ronald ksatria di kerajaan Ares. Berkat kakaknya ia bisa bersekolah disini.

Hermione terdiam sebentar lalu tersenyum, "Ah kami sudah 16 tahun, aku rasa kini bukan lah saatnya bermain-main."

"Sungguh?" Hermione berhenti, apa pernyataannya barusan kurang jelas? atau mungkin terlihat tidak yakin. "Yes, and he's gone different."

Ginny memegang tangan kakak tingkatnya itu dengan lembut, "Tidak apa, bisa menjadi temanmu!"

"Terima kasih Ginny."

Mereka berdua berjalan keluar dari koridor, pulang bersama menuju kastil. Di perjalanan mereka bernyanyi sambil bersiul-siul, Ginny dan Hermione tertawa kencang hingga matanya teralih pada pohon tua yang selalu menemaninya dan Draco bertahun-tahun yang lalu. Mereka tidak ada disana. Ia tidak ada di sana.

Dan Hermione mengingat jika hari ini adalah ulang tahunnya, ia berhasil mencapai 17 tahun. Ia sangat merindukan pemuda berambut pirang itu. "Happy birthday Draco." ucapnya dalam hati sambil terus memandang Memoriam Tree.

Setelah itu ia langsung menggelengkan kepalanya, melupakan segala kenangannya dan berlari mengejar Ginny lagi.


-



Draco berdiri di balkon kastilnya, diam dengan tenang, menikmati sejuknya angin hari itu. Ia melihat dua bocah di bawah sana bermain-main dengan sangat bebas. Mereka adalah rakyatnya, rakyatnya yang berharga dan suatu saat harus ia jaga.

Matanya terpejam, ingatan-ingatan bulan lalu kembali menghantui pikirannya.

28 Desember 1822

"Father? benda apakah ini? dan ada apa ini?" Draco berdiri kebingungan, bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Ia berada di tempat aneh itu bersama Lucius, Narcissa, dan Theo.

Tempatnya sangat gelap, ia hanya bisa melihat satu cahaya berwarna hijau, ia menerangi sebuah lukisan di tembok hitam. Terlihat seperti silsilah suatu keluarga.

"Ini adalah silsilah keluarga kita, paling awal adalah Dewa Zeus, lalu Arcturus, Andromeda, dan seterusnya." Draco ikut menatap nama yang ditunjuk jemari ayahnya.

Silsilah ini jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Miracle Lune • DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang