2.

17 3 0
                                    

Setibanya Ariell dirumah ia langsung membuka kunci dan diiringi pemuda yang menolongnya.

"Heh kamu! kamar saya yang mana?saya udah ngantuk, pengen cepet-cepet tidur," tanya pemuda itu dengan nada songongnya.

"Hish, kamu jadi tamu ga ada baik-baiknya. Oke sekarang kamu tidur disana, kamar pembantu," tunjuk Ayla ke sebuah kamar dan berlenggang pergi dari hadapan pemuda itu.

"Eh, eh, ga bisa gitu dong, kamu pikir saya siapa? Seorang Revan Febiano Dawson tidur dikamar pembantu? BIG NO!"

Jadi pemuda yang menolongnya tadi bernama Revan Febiano Dawson.

Revan membuntuti Ariell yang hampir masuk kedalam kamarnya.

"Terus mau kamu apa? udah deh jangan berisik, saya mau tidur. kalo kamu nggak mau tidur dikamar pembantu yaudah silahkan pulang!"

"Oh kamu lupa siapa yang nolongin kamu, kalau seandainya tidak ada saya gimana nasibnya kamu dijalankan itu."

Setelah perdebatan yang sengit akhirnya Ariell mengalah dan meminjamkan kamar tamunya.

*****

Pagi pun tiba,

Revan masih bergelung dengan selimutnya. Dilain sisi Ariell sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Setelah selesai ia menuju kamar Revan.

Dok Dok Dok
(Anggap aja bunyi pintu digedor)

"WOY REVAN, BANGUN KAMU! UDAH NUMPANG SADAR DONG! WOY BANGUN GA?!"

Suara gedoran pintu mengusik Revan yang sedang tertidur.

" Hish, tuh anak kenapa pagi pagi udan teriak ganggu aja," Ucap Revan dengan langkah sempoyongan menuju pintu.

" Saya tidak bolot, jadi gak usah ngegas dong. Kamu tuh masih pagi udah teriak-teriak kaya monkey."

"Kalo bukan karena kamu, saya juga ga akan teriak bambang. Udah deh kamu sekarang mandi abis itu turun sarapan."

"Oke, bye .... "

Brak

Pintu ditutup Revan dengan ganasnya.

Sekarang mereka berada di ruang makan.

"Heh ini beneran sarapan cuma pake telur ama nasi?" tanya Revan sambil berjalan menuju meja makan.

"Ya iyalah, kamu pikir ini restoran yang seenak jidat kamu bisa pesen!" Untung Ariell baik masih mau masakin makanan buat tamu tak diundangnya itu.

"Hmm."

"Nama kamu siapa?" tanya Revan dengan mulut penuh makanan.

"Aku Ariella Eden Sky. kalo kamu?"

"Rev--
Belum sempat Revan berkenalan secara resmi tiba-tiba,

"Selamat pagi Ariell ... lho lho lho ini siapa? ini pacar kamu Riell, astaga Riell bukannya kemarin baru putus udah dapet yang bening lagi. Belum boleh kalo tinggal satu atap ntar yang ketiganya setan loh," cerocos cewe berbaju pink yang telah masuk tanpa diundang udah kaya jelangkung.

"Sstttt, duduk dulu deh aku jelasin ya."

"Oke aku duduk," ucap Riri sahabat Ariell.

"Jadi gini, tadi malem setelah aku liat ekhem, MANTAN di mall gue lari sampai di gang sempit nah disitu ada preman mabuk aku digangguin kan. Terus ada Revan, dia yang bantu aku ...." sampai aku janji bakalan jadiin tuh orang pacar aku, dosa apa yang pernah aku lakuin sampai ketemu Revan, lanjut Ariell dalam hati.

"Oh jadi gitu, alasan diterima. Sekarang kapan lo mau siap-siap? Lo masih ingat 'kan hari ini kita mau interview," ucap Riri dengan nada seriusnya.

"Ya ampun RI, aku lupa kalo hari ini kita ada interview. Bentar aku siap-siap dulu. Tolong kamu temani dia ngobrol jangan sampai dia buat ulah," tunjuk Ariell ke arah Revan.

"Saya bukan orang yang suka buat ulah kali."

Sepeninggalnya Ariell, Revan dan Riri ngobrol.

"Eh, kamu sama Ariell mau interview di perusahaan mana?"

"Di perusahaan D'CROP. Lo tau kan ga sembarangan orang bisa jadi karyawan disana."

"Oh begitu."

"D'CROP kan perusahaan aku," batin Revan


Jangan lupa kasih vote and komennya kakak! Terima kasih.

Ariella & Revan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang