#2- Mencari Jalan untuk Keluar

96 17 14
                                    

Setelah ia membantu Baskara mencuci piring dengan atmosfer canggung yang menyelimuti,

Ranya sepertinya harus mengatakan hal yang sebenarnya pada Baskara.

Keduanya duduk bersebelahan di sofa, Baskara dengan kaki tersila, sedangkan Ranya dengan satu kaki terlipat dan diangkat ke atas bantalan sofa, cara duduk andalannya.

"Mas" panggil Ranya,yang hanya dibalas dehaman oleh Baskara.

Ranya diam sejenak, begitupula Baskara

"a-aku..."

"kamu mau balik ke Jakarta kan?" sela Baskara.

"iya", Ranya mengambil jeda sejenak,

"aku ngga sanggup LDR, Mas"

"kenapa kamu bilang gitu? kan belum kita coba"

"Ranya dengar, Mas percaya sama kamu, kamu percaya sama Mas, kan?"

"cukup jaga komunikasi dan saling mengerti, aku pernah baca suatu buku tentang pasangan LDR,"

"kita cuma harus mengubah prioritas sesuai dengan porsinya, coba kita ambil rumus dengan versi hubungan kita, 40% untuk kita, 30% untuk diri sendiri dan pendidikan, 20% untuk keluarga, dan 10% untuk teman, kalau kita bisa konsisten dengan 100% itu, aku yakin kita akan baik-baik aja" jelas Baskara membuat Ranya tertegun.

Baskara selalu mengambil keputusan cepat dan rasional, dan itu adalah salah satu daya tariknya.

Pemuda itu memposisikan tubuhnya menghadap Ranya, meraih kedua tangannya,

"kita coba dulu ya?, aku yakin kamu dan aku pasti bisa" Baskara meyakinkan

Ranya mengangguk ragu, kemudian berujar, "tapi, Mas jangan pindah"

"pindah?"

"pindah ke cewek lain maksudnya..."

"Mas ngga bisa janji, Ranya"

Ranya mengambil bantal sofa disamping nya dan melemparkan benda itu kasar ke tubuh Baskara, dan membalikkan tubuhnya membelakangi Baskara

"eeh, aduuh, jangan marah dong cantik" goda Baskara meletakkan dagunya di pundak Ranya

Namun, sepersekon kemudian pemuda itu menyadari gadisnya tengah menahan tangis, dan menarik tubuh kecil itu ke dalam rengkuhan tubuhnya

"Dek, tadi Mas cuman bercanda" Baskara mengusap pelan kepala Ranya, dan menenangkannya

Bukannya menjawab Ranya malah memukul dada bidang didepannya, "bercanda nya Mas tuh ngga lucu!"

"Mas cuma ngga mau ngasih kamu ekspetasi tinggi sedangkan kita terbatas akan realita, hubungan yang kita inginkan belum tentu sejalan dengan yang kita impikan"

"maaf ya, kalau kamu selama berhubungan sama Mas banyak sedihnya" Baskara berujar seraya tersenyum sendu

Ranya menggeleng, "Mas, jangan kayak gitu..." ucapnya bergetar dengan bulir bening yang mulai turun,

[1] Dari Hagi untuk Ranya ft. hwangshinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang