chap22

2.6K 151 16
                                    

'maafin gua dir'batin rafi mengalihkan pandangannya ke arah lain

Bughhhhh

Rafi mendapat pukulan tepat di pipi nya hingga sudut bibir nya berdarah
Rafi melihat ke arah orang yang memukul nya

"Lu apaan sih sat" Pekik rafi sambil menghapus darah di sudut bibir nya

Satya menarik kerah rafi dan kembali melayangkan pukulan ke arah wajah rafi, melihat itu Aksara bergegas ingin menisahkan kedua nya namun di tahan oleh galang

"Biarin rafi pantes dapet pukulan itu" Gumam galang

Satya menarik kerah seragam rafi hingga kancing paling atas rafi copot
"Bangun lu, kenapa gak lawan gua kenapa" Teriak satya

"gua udah bilang raf sama lu sebelum nya jangan lu sakitin dira atau lu bakal ber urusan sama gua" Geram satya tak melepaskan kerah seragam rafi

"Cihhhh lu suka dia ambil broo cewek murahan kaya gitu banyak" Decih rafi menghentakan tangan satya dari seragam nya

"Anjing" Teriak satya lalu melayangkan pukulan di susul tendangan tepat di perut rafi, hingga rafi tersungkur di tanah

"Gua udah peringatin ini sebelum nya sama lu rafi, the bros gak boleh kehilangan dira kaya the bros kehilangan dina" Gumam satya sambil menatap rafi nanar

"tapi lu malah ngorbanin banyak berlian demi sebiji jagung" Lanjut satya sambil menatap putri dengan tatapan jijik

***

Hiksss hiksss hiksss

Dira menenggelamkan wajah nya di lipatan tangan nya
Sakit sekali rasanya mengetahui kebenaran ini

"K-kenapa kalian jahat" Cicit dira sambil mengusap air mata nya
"Dira percaya sama kalian t-tapi hiksss" Tangis dira pecah kambali setelah mengingat kebersamaan nya dengan rafi kemarin

"Dira gak boleh nangis dira kuat, ini pasti cuma mimpi ayuk dira bangun" Ujar dira menghapus air matanya kasar lalu menepuk-nepuk pipi nya

"S-sakit berarti ini gak mimpi hiksss" Gumam dira kembali menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan

"Dira malu, takut, benci, kesel, marah dira mau menghilang dari bumi detik ini juga rasanya" Lirih dira

"Dir" Cicit satya duduk di samping dira

Dira mengalihkan pandangannya ke arah satya sekilas lalu kembali menenggelamkan wajah nya

"Jangan ganggu dira kak dira mau sendiri dulu" Lirih dira

"Jangan menghilang dari bumi ra, gua pernah bilang kan kalo ada yg nyakitin lu gua bakal hajar orang itu" Gumam satya
"Gua udah lakuin itu ra" Lanjut satya

Dira terdiam sejenak
"Dira gak perduli kak"jawab dira Lirih

" Gua bakal bantu lu bangun ra, lu gak akan di kucilkan di sini, ada gua ra"ujar satya menenangkan dira

Dira memeluk satya dengan erat "dira takut kak, dira benci" Lirih dira sambil kembali menangis

"Ada gua ra" Bisik satya memeluk dira

Tanpa mereka sadari ada seorang gadis menangis di palik pohon melihat sahabat nya berpelukan dengan orang yg ia cinta

"Gua benci lu Dir" Gumam rinai lalu pergi dari Sana

cewek bar bar dan cowok dinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang