Selesai membersihkan seluruh ruangan di apartemen, Dara membawa tas ransel yang tadi dibawanya dari hotel. Ia bingung, di apartemen ini hanya ada satu kamar, satu ruang kerja, dapur, satu kamar mandi, dan ruang tv saja.
Perlengkapan dirinya yang dibawa terlebih dahulu oleh suruhan ayahnya sudah tertata rapi di kamar. Dimulai dari baju, alat perlengkapan cewek, dan lainnya.
Ia membuka lemari besar yang ada dikamar itu, pakaian untuk dirinya dan Aldric sudah ada disana. Apakah ia harus berbagi kamar dengan Aldric?
Pusing memikirkan hal itu, Dara cepat-cepat menyusun pakaian yang dia bawa karena perutnya sudah berbunyi minta diisi.
Beruntung nya Dara karena di kulkas banyak bahan-bahan makanan, ia memutuskan memasak cap cay dan telur dadar yang gampang.
Selesai masak, Dara membawa semua makanan itu ke ruang tv ia ingin makan disana. Menyalakan televisi dan mulai makan. Sesekali ia menunduk bersedih, ketika pasangan baru lainnya menghabiskan waktu bersama berbeda dengan dirinya. Ia malah ditinggal sendiri di hari-hari awal setelah pernikahannya.
Setelah makan Dara beranjak dari sofa menuju dapur untuk mencuci piring. Bosan dengan acara televisi yang isi nya kebanyakan sinetron itu, ia berjalan ke kamar mengambil novel yang belom ia baca.
Saking asiknya membaca novel, Dara tidak menyadari bawa waktu telah menunjukan pukul delapan malam. Dara melirik ke pintu apartemen, Aldric belom juga pulang.
Dara memutuskan untuk tidur saja karena kedua matanya sudah sangat lelah.
*
*
*
*
*"hey bro kemana ajah lo dua hari nggak masuk kuliah" sapa Liam salah satu teman Aldric di kampus sedang menenggak minuman alcohol dikelilingi wanita-wanita yang pakaiannya kurang benang tersebut.
"biasa urusan keluarga. Apalagi kalau bukan itu" ucap Aldric sembari duduk di ruangan yang sudah temannya sewa itu.
Seorang wanita menuangkan minuman ke gelas Aldric "no alcohol ladies" seraya mengedipkan matanya ke bartender tersebut.
Bartender itu mengangguk mengerti dan menuangkan minuman yang lain. Setelah memberikan minuman, bartender tersebut berlalu pergi.
Aldric memilih tidak minum alcohol karena tidak baik untuk kesehatan dan juga dia berkendara membawa mobil.
"yang lain pada kemana?" tanya Aldric celingak-celinguk mencari sahabat nya yang lain Rian dan Andrew.
"yeh lo kelamaan sih datengnya. Mereka udah cabut bawa gadis-gadis cantik. Yah nggak manis?" salah satu wanita yang duduk di sebelah Liam tersenyum mengangguk setuju.
Yah teman-temannya Adric memang playboy cap kaki gajah tidak heran banyak wanita-wanita yang mengikuti mereka bahkan tidak segan pula memberikan tubuhnya pada mereka.
Aldric hanya berdehem pelan. "lo mau bawa salah satu dari mereka gak?" Liam menawarkan kepada Aldric.
"thanks tapi gue lagi nggak mood" jelas Aldric. Dia sendiri tidak tahu apa yang membuatnya tidak mood begini.
Setelah habis beberapa botol minuman, Aldric pamit pulang kepada Liam yang setengah mabuk itu.
"bro gue cabut yah. Lo mau bareng gue apa nggak?"
"gak, gue masih mau disini nemenin wanita-wanita cantik ini" balas Liam yang sedang mencumbu panas dengan salah satu wanita tersebut.
Aldric berlalu saja pergi, ia baru ingat esok pagi dia ada meeting dengan anak-anak BEM. Cepat-cepat menyalakan mesin mobil dan melaju dengan sangat cepat, beruntungnya jalan raya lenggang hanya ada satu dua mobil saja.
Setelah menempuh kecepatan 120 km/jam, akhirnya Aldric sampai di apartemennya. Gelap yang hanya terasa, Aldric menyalakan semua lampu. Ia terkesima melihat seluruh ruangan apartemen yang sudah sangat bersih, padahal apartemen nya hanya dipakai untuk nongkrong dengan teman-temannya karena bosan di bar.
'ada untungnya juga wanita itu disini' pikir Aldric.
Dia berjalan ke dapur mengambil air putih, selesai membasahi kerongkongannya Aldric membuka kamar disana sudah tertidur wanita itu, meringkuk bak seperti bayi.
Tanpa menggubris, Aldric merebahkan tubuhnya di kasur King size tersebut di samping Dara. Lama-kelamaan rasa kantuk mulai mendatanginya dan akhirnya ia pun tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRIC
Teen FictionAzka Aldric di kenal sebagai ketua BEM (badan eksekutif mahasiswa) disalah satu universitas negeri terkenal di Jakarta yang memiliki paras tampan serta sifat yang berwibawa dan tegas. Berbanding terbalik dengan sifat Aldric dengan Dara diapartemen y...