Part 3.(Sad)

63 55 4
                                    

Kini jam olaraga, berhubungan Rina tidak satu kelas dengan Sayid, jadi di sana Rina harus banyak bersabar menghadapi semua orang yang berusaha menjatuhkan nya.

"Eh Rin, sini lu". Panggil Selvi dengan berkacak pinggang serta geng nya. Rina pun merasa tidak enak, ia selalu menundukan kepala.

"Ada apa?". Tanya Rina gugup.

"Baju lu, lu jemur di mana?". Tanya Selvi seraya menaikan dagu Rina yang tertunduk itu.

Awal nya Rina tidak mau menjawab di mana ia jemur baju nya itu karna, ia tau bahwa akan ada masalah dengan baju nya nanti. Namun Selvi selalu memaksa Rina agar menuruti kehendak nya, akhir nya Rina pun pasrah dan mengatakan di mana ia menjemur baju nya.

"Bagus, sekarang kalian basahin lagi baju nya dan jangan di jemur, biar tau rasa ni anak kedinginan haha". Pintah Selvi pada Semua geng nya. Sudah Rina duga masalah datang lagi, ia hanya berdiri diam menyaksikan baju nya yang sudah hampir kering tapi malah di basahin kembali.

Namun seorang laki - laki menghampiri dan menarik dengan lembut tangan Rina, tarikan itu membuat Rina sekarang berada di belakang tubuh besar laki - laki itu. Dan ia adalah Sayid.

"Lu apa apaan si?!". Bentak Sayid pada Selvi.

"Sayid, dia itu pantes dapet kayak gini, karna dia itu ga tau malu, masa orang mis_".

Plakk....

Tamparan mulus ke pipi kanan Selvi, semua anggota geng nya kaget dan menggigit jari mereka, Sayid menatap dengan tatapan dingin ke arah Selvi.

"Yid! Lu brani nampar gue?" Tanya Selvi.

Sayid tersenyum cuek. "Buat cewe jahat kayak lu buat apa gue takut, dan lu pantes dapat semua ini".

"Lah emang kenyataan nya, lu itu lebih cocok sama gue bukan sama gembel ini!".

"What! Gembel? Orang Rina cantik kok di katain gembel, elu tu gembel ga tau malu" ujar Sayid santai namun menyakitkan bagi Selvi.

"Awas lu ya Rin, habis lu sama gue!" Bisik Selvi lalu pergi dengan keadaan yang tidak bagus.

Sayid menoleh ke belakang dan melihat sosok malaikat lembut yang sedang di ambang kegelisahan ini, kemudian kedua tangan Sayid memegang dua bahu Rina, mencoba menegarkan gadis cantik ini.

"Kamu gapapakan?" Tanya Sayid panik. Rina hanya membalas dengan anggukan dan getaran di tubuhnya.

"Rambut kamu kenapa bisa putih kayak gini?". Sayid mencoba membersihkan rambut Rina dengan lembut.

"Ulah nya Selvi ya?". Rina hanya membalas dengan anggukan lagi.

"Terus tadi kamu nangis lagi nggak?". Di balas dengan anggukan lagi.

Sayid menarik tangan kanan Rina, kemudian ia melihat bekas luka hasil seyetan pisau di sana. Sayid menatap mata Rina sangat dalam dan tanpa kedip satu pun.

"Kapan kamu ngelakuin ini lagi?" Tanya Sayid dengan nada kasar.

Tidak ada jawaban...

"Rin!".
"Jawab!, kapan kamu ngelakuin ini!". Kini nada Bentakan Sayid menaik menjadi 19 oktaf.

"Barusan" jawab Rina gugup. Mata nya penuh dengan masalah dan pikiran hidup.

"Udah brapa kali aku bilang sama kamu! Kalo ada masalah cerita sama aku! Jangan ngelakuin hal bodo kayak gini!!!".

"Tapi kamu nggak bakal ngerti masalah apa yang aku rasain, dan nggak semua masalah yang bisa aku ceritain sama kamu Yid, asal kamu tau masalah terus datang di setiap hari nya, di tambah aku harus ceritain semua nya sama kamu? Aku takut nanti kamu bosan sama masalah aku yang jadi beban kamu". Kata Rina panjang lebar.

Sayid perlahan melepaskan genggaman tangan nya terhadap bahu Rina. "Selama ini kita berteman kamu masih anggap aku orang asing? Kamu masih ga enakan sama aku? Rina! Ini aku Sayid, temen kamu dari kecil, jadi sekarang kalo kamu ada masalah cerita sama aku!".

Rina sudah sangat tidak kuat atas kebaikan yang Sayid beri selama ini, namun jahat nya Rina setiap hari terus beri Sayid masalah. Itu yang Rina pikirkan sekarang.

"Aku ga mau kamu jadi orang yang lemah". Ujar Sayid seraya menyemangati Rina kembali.

"Aku usahakan" jawab Rina mencoba tersenyum meski sangat susah.

"Aku bantu kamu sampe kamu sukses Rin".

"Makasih Yid".

"Yaudah sekarang kita obatin tangan kamu dulu ya, takut nya nanti nambah parah.

#happy Reading!.
#Salam, Rina febiola.
#VOTE KAKA♡♡.

Syahrin (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang