Part 5.(Hari kedua diRumah sakit)

51 54 7
                                    

Pagi sangat cerah, seakan memperlihatkan semua keadaan baik - baik saja, namun hasil nya tidak. Semua tampak tidak bagus bagi gadis malang ini, ia masih belum bisa menjadi orang sukses yang berguna bagi kakek nya, ia masih memikirkan bagaimana ia hilang dari bumi tanpa menyakiti hati kakek nya ini. Jika saja bukan karna kakek nya yang menyayangi dirinya, maka sudah hilang lah tubuh nya di dunia ini, hanya saja ia mikir bahwa membuat orang sakit hati itu tidak enak, sama saja menyakiti diri sendiri, apa lagi orang itu adalah orang yang kita sayang.

Rina tertidur di atas kursi yang terletak di sebalah kakek nya, ia tidur semalaman dengan keadaan duduk di kursi, semua ini ia lakukan hanya demi menjaga kakek nya.

Perlahan tangan yang cukup lembut itu menyentuh kepala gadis malang yang sedang tertidur, dengan belaian lembut di kepala nya mampu membuat Rina terbangun dan tersenyum girang.

"Kakek udah bangun?". Tanya nya girang dan langsung menegakan kepalanya.

"Kakek di man-a".suara yang dirindukan Rina itu masih tetap sama meski suara nya sedikit serak dan berat, tapi Rina bersyukur bahwa masih bisa lihat kakek nya membuka mata.

"Ini Di rumah sakit kek, kakek sakit, tapi tenang aja besok pasti sembuh kok". Ujar nya dengan hati gembira, namun tidak ada senyuman atau apa yang di lontarkan dari kakek nya pada Rina, mungkin karna masih lemah.

"Dari mana uang, kan kita tidak punya uang?". Tanya kakek nya, Rina menunduk dan pertanyaan ini adalah hal yang sulit untuk di jawab.

"Hem, kakek ga usah mikirin biaya rumah sakit ya, semua nya udah Rina bayar".

"Dapat dari mana?".

Tidak ada pilihan lain, Rina harus jawab, dari pada jantung nya kumat lagi.

"Sayid yang bayar semua nya, tapi Rina janji bakal balikin kalo Rina punya uang". Kata Rina gugup, kakek nya memang tidak menyukai Sayid, bukan, karna, perlakuan mama nya terhadapa Rina dan kakek nya, itu yang membuat Kakek nya tidak menyukai Mama Sayid serta keluargnya.

"Kamu mau cari masalah lagi sama keluarga mereka? Udah cukup di hina seperti ini, kasian kamu selalu di hina". Rina tidak bisa menjawab perkataan dari kakek nya, ia terus menundukan kepala dan duduk diam seribu bahasa.

"Kamu dengar, ini hari terakhir kamu berteman sama Sayid, kalo kamu sayang sama kakek dan ga mau liat kakek mati karna selalu mikirin kamu, jauhi dia dan keluarga nya!". Bentak kakek Rina dengan nada 10 oktaf, jika tidak terhalang oleh sakit, mungkin suara nya bakal lebih besar dari itu.

Rina pergi keluar dengan perasaan sedih, ia meninggalakan kakek nya untuk berfikir dan menyejukan pikiran nya saat ini.

Kemudian ia mengambil ponsel di dalam saku celana nya, ia mencari nomor Sayid dan berniat untuk menghubungi nya.

Setelah panggilan terjawab, Rina langsung angkat bicara.

"Hallo Yid, Yid, kamu jangan kesini dulu ya, soal nya kakek nya udah bangun". Ujar Rina di dalam Telfon.

"Kenapa Rin? Kakek kamu masih marah sama aku?". Tanya Sayid.

Rina diam sebentar. "Iya Yid, tapi kamu tenang aja, aku bakal tetep jadi temen kamu".

"Ini semua salah mama aku Rin, coba aja hati mama aku itu baik, pasti hubungan pertemanan kita ga ada masalah kayak gini".

"Eh Yid, kamu ga boleh nyalahin mama kamu, anggapa aja ini takdir nya ya, kita harus semangat, oke."

"Iya Rin, kamu jangan lupa makan ya".

"Iya, kamu juga".

"Yaudah aku matiin ya, soal nya mau jagain kakek".

"Yaudah bye".

Rina langsung mematikan ponsel nya, tanpa ia sadari kakek nya mengintip pembicaraan Rina dan Sayid barusan, kakek nya merasa sedih atas apa yang ia ucapakan pada Rina tadi, itu nambah membuat masalah Rina semakin membanyak, tapi, jika tidak seperti itu, kasihan Rina terus - terusan di bully.

"Eh kakek, kakek ngapain di sini, seharusnya kakek istirahat". Kata Rina panik setelah melihat kakek nya sudah di depan Pintu ruangan.

"Maafin kakek ya Rin, karna larangan kakek kamu jadi ga punya teman lagi". Jawab Kakek nya, Rina sebenarnya sangat Sedih, tapi apa boleh buat ia akan lebih sedih jika kehilangan kakek nya ini.

"Gapapa kek, Rina terima kenyataan aja". Sahut Rina seraya tersenyum manis di hadapan kakek nya.

"Yaudah Rina bantu ke kasur lagi ya".  Rina menuntun kakek nya berjalan yang sudah tidak kuat itu, Rina selalu sabar akan menjaga kakek nya hingga sembuh, bahkan hari ini Rina tidak masuk sekolah, hanya karna ingin menjaga kakek nya yang sudah 2 hari di rumah sakit.

#Happy Reading!.
#Salam, Rina febiola.
#VOTE KAKA♡♡

Syahrin (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang