Malam yang dingin. tidak di sangka akan semalam ini ia mencari uang dengan bekerja di tokoh mana pun, tubuh nya juga merasa kecapean karna, semua pekerjaan yang menyerang nya di waktu bertabrakan seperti ini.
Mana pula ia hanya makan 1 piring dalam 1 hari dan menunggu makan di hari esok nya.
Kini ia berjalan sendiri menuju Rumah nya yang lumayan jauh dari pekerjaan dirinya, hari sudah menuju pukul 23:00 di mana 1 jam lagi akan tengah malam, ia nekat berjalan kaki karna, sudah tidak ada lagi angkot atau ojek yang lalu lalang semalam ini.
Tangan nya merasa kedinginan, ia terus mencoba menghangatkan tangan nya dengan tiupan nafas dari mulut nya.
"Heii nona!!" Suara tidak di kenal atau yang tidak Rina kenal itu memanggil nya. Ia menoleh samping, ternyata 3 orang bermuka tua itu tersenyum - senyum melihat Rina.
Perasaan mulai tidak enak. Lalu 3 orang itu menghalangi jalan Gadis itu malang ini.
"Mau apa?." Tanya Rina gugup, dengan hati yang ketakutan,
"Haii cantikk, kok pulang malam sendiri sih, mau om temenin ga?." Satu dari mereka mulai mencoba memegang tangan Rina, namun langsung di hempas kan oleh Rina.
"Etss, kok gitu sih sama om."
"Jangan pegang - pegang! Kalian siapaaa." Pekik Rina, sayang nya tidak ada orang di sekitar jalan ini.
"Ayo ikutt." Kemudian mereka main kasar, ia menarik tangan Rina dengan paksaan, sehingga tangan nya merasa kesakitan.
"Tolongg!!!!!."
Belum sempat Rina di masukan ke dalam mobil orang jahat itu. Cahaya motor menyinari mata, dan motor itu berhenti tepat di depan mobil orang jahat ini.
"Lepasin dia." Dilihat dari wajah nya, Rina tidak mengenali nya, bahkan tidak pernah ketemu di jalan atau di SMA nya.
"Siapa lu! Kaga usah ikut campur bocah." Ujar Salah satu dari orang jahat itu.
"Kalian udah tua ga tau malu, tau nya berbuat jahat, nanti kalo mati pasti masuk neraka." Balas Pria bertubuh tinggi.
"Bacot lo." Serangan di mulai oleh orang jahat.
Di sana Rina tidak ingin melihat orang berantem, ia menutup mata nya dan terus berdoa agar yang menang adalah orang yang membantu nya itu.
Sudah 10 menit ia munutup mata dan suara perkelahian itu sudah tidak terdengar lagi di telinga nya, lalu ia mencoba membuka mata nya dan melihat pria yang menolong nya itu sudah ada di hadapan nya dengan tatapan yang sangat dalam.
"Lu dah aman kok." Mendengar perkataan nya, Rina jadi sangat lega.
"Trimakasih banyak kak, saya ga tau apa yang terjadi pada saya kalo kakak ga ada tadi." Kata Rina sambil memohon, Ntah ia tidak tau yang mana lebih tau dari mereka berdua.
"Masih SMA? Ada anak SMA pulang malam?." Tanya nya, Wajar saja ia bertanya, Rina tidak mengganti pakaian sekolah nya.
"Hemm, sudah pulang dari jam 2 siang tadi." Jawab Rina.
"Lah terus? Kok pulang malam? Main dulu ya?."
"Kerja." Jawab Rina singkat.
"Kerja?."
Rina hanya membalas dengan anggukan. "Kerja untuk makan, untuk biaya sekolah, untuk beli buku, dan nabung untuk bisa kuliah." Penjelasan dari Rina ini mampu membuat pria ini terdiam, mungkin ia beda kasta dengan Rina atau ia anak orang kaya.
"Gue suka gaya lu, walau lu tau cari uang itu susah, tapi lu tetep semangat."
"Ya begitu lah, nama nya juga hidup sendiri."
"Orang tua?, maaf kalo udah tiada."
"Orang tua ada kok, cuma mereka udah berpisah saat aku umur 8 tahun, jadi aku bingung mau tinggal sama siapa, akhirnya aku milih untuk tinggal bersama kakek."
"Lantas kakek mu? Sakit?." Tanya nya.
"Nggak, kakek sudah meninggal."
"Maaf."
"Nggak papa, bukan masalah."
"Nama lu siapa?." Tanya Pria itu, sambil menyerahkan tangan kanan nya.
Rina langsung menyambut tangan nya " Rina."
"Oh Rina, nama gue Alfi." Rina tersenyum, akhir nya ada orang baik setelah Sayid.
"Pulang bareng gue aja, mau ga?." Tanya Sayid, Rina mengira akan lebih aman jika pulang bareng Alfi.
"Yaudah deh."
"Jika kamu mengira bahwa tidak ada orang yang menyayangi mu. Tenang, kita punya tuhan yang bisa memberikan orang yang menyayangi mu tanpa alasan:).
#Happy, Reading!
#Salam, Rina febiola.
#VOTE NYA KAKA♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Syahrin (ON GOING)
RandomJangan lupa follow ya wkwk, dan votment kelen... di tunggu di setiap part wokey.♡