“Nuna, kau bisa mendengarku?”
Seorang pria muda itu tengah mengunjungi seorang wanita yang saat ini tengah terbujur kaku di atas ranjang sebuah rumah sakit. Wanita itu cantik dengan wajah pucat dan bibir keringnya. Ini sudah lima bulan dari kejadian yang mengerikan itu dan hingga detik ini mata itu belum kembali terbuka.
Tangan kanan pria itu membawa serangkai bunga krisan putih yang menjadi kesukaan kakaknya. Setiap pagi sebelum ia berangkat kerja pria itu tidak akan pernah lupa untuk datang berkunjung kemari dengan membawa bunga krisan. Ia berharap dengan bunga itu, sang kakak akan segera sadar.
“Ah, kau sudah datang, Kevin.”
Lamunan pria itu buyar saat seorang wanita dengan pakaian perawat masuk ke dalam kamar itu. Pria bernama Kevin itu tahu siapa sosok yang sekarang tengah melakukan pengecekan pada tubuh kakaknya. Natalie Moon. Dia adalah perawat kepercayaan yang ditugaskan secara langsung untuk merawat kakaknya.
“Sebelum pukul delepan pagi kau akan selalu menemukan keberadaanku disini, Nat.”
Natalie atau yang sering pria itu sapa dengan Nat menatap sekilas Kevin dan tersenyum simpul sambil tangannya menyuntikan cairan sari makanan pada infus kakak Kevin. Ya, pria itu hanya akan memiliki waktu luang sebelum pukul delapan pagi.
“Pagi ini dua dokter diunitku bahkan rumah sakit tengah dibuat kalang kabut.”
Entah sadar atau tidak, Natalie selalu berbagi cerita pada Kevin yang baru ia kenal selama lima bulan terakhir. Wajah melas dan tidak bersemangat itu jarang sekali tampil diwajah Natalie dipagi hari ini.
“Apa ada yang membuat onar lagi?”
Kevin bertanya karena beberapa waktu lalu Natalie juga bercerita bahwa pagi itu ada satu orang perawat yang membuat onar dan hampir membuat salah satu pasien mendapat penanganan yang salah akibat tidak fokus membaca dosis obat yang diberikan, untung saja salah satu dokter itu mampu menyelematkannya.
“Tidak, suster Claire sudah dipecat karena kecerobohannya tapi ada yang lain.”
Kegiatan Natalie memriksa keadaan kakak Kevin sudah selesai tetapi gadis ceria itu masih memilih di sini untuk berbagi cerita pada Kevin yang sudah ia anggap sebagai teman dekat mungkin, karena gadis itu jarang berbagi cerita.
“Lalu?”
“Tiba-tiba sekali dokter Micheal akan mengadakan operasi besar pagi ini tapi ia melupakan satu hal yang bisa menjadi fatal,” ujar Natalie.
“Bagaimana itu bisa terjadi seharusnya seorang dokter tidak boleh gegabah.”
“Kau benar hanya saja pria itu seperti orang kelabakan dari semalam, pukul sebelas malam tadi tiba-tiba dia menghubungiku untuk menyiapkan ruang operasi untuk seorang pasien yang ia bawa langsung dari Malibu dan pukul sepuluh nanti dia akan melakukan operasi hanya saja ia melupakan satu hal yaitu pendonor,” curhat Natalie yang kini tengah dilanda kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENTWINED - destiny is tied up
FanfictionPercayalah, tidak ada yang bisa merubah atau melawan semesta, bahkan jika kamu mencoba untuk lari, bersembunyi dan menghilang. Semua itu akan berakhir sia-sia. . Gadis itu berpikir bahwa ia pandai dalam melarikan diri, bersembunyi dan menghilang. Ma...