MESSS!!!

Es Cendol Es Doger Cakep

Ziva buru-buru menghampiri Bos Mertuanya setelah tanpa merasa berdosa membuat Keisya terjatuh. Mahalini lumayan kaget, baru turun dari mobil udah disambut tuyul kembar.

"Bos mertua, bos mertua. Ini, aku, calon menantumu. Pipipip cayon mantu, pipip cayon mantu!"

Mahalini menghela nafas sabar. Ya Tuhan, ini kah cobaanmu?

"Ih apa sih Jipa jijik banget!"

"Oh jadi gitu sekarang, Nov? Gak dukung aku lagi? Kita bukan cees lagi?"

"Dih, kok gitu? Jangan-jangan kamu yang gak mau temenan lagi?"

"Lah, kok jawabnya gitu? Stephen! Elisabet!" Ziva mengeluarkan dua anaknya. "Mau ikut Njip atau Nopi?!"

Novi langsung tersulut, "Oh gitu? FINE!"

Dua anak itu merajuk dan saling membelakangi. Sedangkan Mahalini masih dengan muka telurnya sambil bergumam, "Sabar, Lin, sabar."

Buat yang bingung muka telur itu gimana, gue juga ga tau WKWKWK. Intinya pas ngebayangin ekspresi Lini, yg keluar di otak itu namanya muka telur.

Gini kali ya kira-kira

Maaf Lini😭😭

"Ini kenapa pada ribut-ribut di sini, heh?" Tiba-tiba Nuca menyembul dari mobil yang mengantar Mahalini.

"Lah? Abah kok di sini?" Tanya Ziva.

"Harusnya kakak yang nanya, kenapa kamu di sini?" Tanya Nuca sambil menghampiri Ziva dan Novi.

"Hai, Om abah. Eh, kak abah. Eh-" Novi bingung sendiri menyapanya.

"Aku main lah, abis dari sekolah emang gak boleh main?" Jawab Ziva yang malah balik bertanya.

"Boleh, tapi kabarin dulu kakak kamu."

"Kakak yang mana?"

"Ya yang mana aja, asal kabari salah satunya. Ngerti?"

Ziva menggeleng, "Gak."

Nuca sudah meremas-remas udara saking geramnya. Tapi Nuca masih mencoba sabar agak tidak cepat tua. "Tuyul, jangan keras kepala," Kata Nuca sambil menunjukan senyuman termanisnya.

Mahalini sampai oleng beberapa detik.

"Keras kepalaku sama denganmu~"

Muka Nuca langsung berubah dari manis jadi asem, ini emaknya kecoa sama cicak malah nyanyi.

Novi ngakak sendiri sampai berhenti karena melihat tingkah laku yang mencurigakan. "Njip! Njip!" Panggilnya pada Ziva.

Ziva menoleh, "Hng?"