[7/10]

6.3K 913 146
                                    

Hoo.. rupanya sudah berani ya ...

—————

"Di bawah langit yang sa-"

Tut.

(Name) segera mengangkat telepon, "Halo ... Gempa?" namun sayangnya tidak ada balasan suara.

Menunggu beberapa saat, tapi masih tak ada suara. Kembali melihat gawainya, masih tersambung, kok. "Halo?"

"Aku ingin bertanya serius padamu."

"B-baik ..."

Entah kenapa jantung (Name) berdebar kencang menunggu ucapan Gempa selanjutnya. Seperti ada tekanan di setiap detiknya.

"Kamu harus jawab yang jujur."

"Iya ..."

"Kamu di mana? Sedang apa?"

Sedikit bingung akan pertanyaan sang pemuda, gadis itu mengernyit. Perihal yang ditanyakan Gempa padahal sepele, tak perlu sampai membuat (Name) gugup juga.

"Di rumah, lagi belajar. Tumben kamu bertanya seperti itu?"

Terdengar helaan napas. "Anak baik ... berarti gadis yang kulihat dengan hoodie biru sambil memilih keychein karakter anime itu bukan kamu, ya? Sepertinya aku salah lihat."

Gawat. Bagaimana bisa Gempa tahu kondisi (Name) sekarang.

"Coba kau tengok ke belakang."

Dengan rasa was-was, (Name) menoleh. Dan benar saja ada Gempa di antara kerumunan orang dengan senyuman manis.

Oh no ... oh no ... oh no no no no no ...

Selamat (Name), Anda terciduk.

"Pulang!"

.
.

Bonus

"M-maaf ..."

"Kamu itu orangnya suka khilaf kalau tidak ditemani saat belanja, loh. Malah pergi sendiri."

"..."

"Bilangnya mau nabung, buat beli tab baru."

"C-cuma sekali, kok ..."

"Oh, iya? Terus dua hari yang lalu itu apa? Beli manga tanpa sepengatahuanku. Habis itu beli seblak, beli boba, beli-"

"Stop! Stop! Aku paham, aku salah! M-maafkan aku!"

—————

... sudah berbohong dan tidak mengajakku saat ia pergi keluar.

My Shy Girlfriend (BoBoiBoy Gempa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang