[8/10]

6.1K 870 138
                                    

Di saat ia bosan menunggu …

—————

Untuk kali ini saja Gempa ingin mengeluh pada posisinya yang sebagai pengurus kelas. Terpaksa ia harus menyelesaikan tugasnya dulu sebelum menjemput (Name) di kelas yang berbeda.

Bahkan dalam beberapa kesempatan Gempa harus merelakan waktunya berkutat dengan tugas-tugas menumpuk.

Rasanya ia tak enak hati bila harus membatalkan rencana makan siang bersama sang gadis.

“Oh, anak sebelah,”

Gempa kaget tiba-tiba ada suara kebapakan(?) yang menegurnya. Dan ternyata itu adalah Iwan, suaranya memang terdengar sedikit berat, sih, persis kayak bapak-bapak. //maaf Iwan 💦

“Mau jemput pacar, ya~?” goda Iwan saat Gempa melongok ke dalam kelas.

Gempa tertawa lirih, “Ehehe … iya, (Name)nya ada?” responsnya, agaknya kurang sopan kalau ia tak membalas gurauan Iwan.

“Ada tuh, lagi jampi-jampi kayaknya,” canda Iwan lagi.

‘Senyumin, Gempa. Kamu harus menghargai candaan garing Iwan,’ batin Gempa.

Tanpa harus lama lagi, Gempa menghampiri bangku gadisnya. Namun, ada yang berbeda darinya. (Name) tampak mengumamkan sesuatu dengan suara pelan sambil terpejam. Bahkan tak sadar Gempa yang berada tepat di depannya.

Apa benar sedang jampi-jampi seperti kata Iwan?

Didengarkan kembali dengan teliti, faktanya (Name) tengah bersenandung (cinta).

“Buat apalah susah …”

Oh, Gempa tahu lagu ini.

“… cari kesana kesini,” lanjut (Name).

Sebelum (Name) kembali melanjutkan nyanyiannya, Gempa langsung menyela.

Sebelum (Name) kembali melanjutkan nyanyiannya, Gempa langsung menyela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sudah di depan mata, kamulah takdirku.”

Spontan (Name) membuka mata dan kaget melihat Gempa tepat di depan wajahnya dengan seringai kecil.

Damage-nya—

Dengan cepat (Name) menenggelamkan wajahnya di meja menggunakan tangannya. Ia yakin wajahnya sudah merona.

.
.

• Bonus •

“Kalau nyanyi kencangin sedikitlah.”

“Ng-nggak mau, malu …”

“Nanti dikira lagi jampi-jampi loh …”

“Ka-kamu juga ngagetin.”

“Hee~ tapi romantis, 'kan?”

—————

… ia akan jampi-jampi, maaf maksudku bersenandung.

My Shy Girlfriend (BoBoiBoy Gempa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang