Dingin di Malam Sendu
Dingin di malam sendu
Terasa menusuk tulang
Pada insan bermata sendu
Dari perjalanan panjangnya, pulangFatamorgana kenyamanan
Akan rumah yang didambakan
Di tengah dingin malam
Mengiringi kemiskinan kejamRumah-rumah berbaris dalam garis
Terlihat hangat di palung malam
Aku akan pulang sebentar lagi, katanya
Ke kehangatan rumah yang dinantiPengiring yang kasat mata mengikuti dia
Bertanya, apa kau siap pulang?
Ia hanya menganggukan kepala
Dengan air mata berlinangSekali lagi, dingin di malam sendu
Telah mengambil sukma ke burmantara
Dengan hembusan dingin sang bayu
Ke rumah yang hangat selamanya
YOU ARE READING
Potret Masa Lalu
PoetryPotret masa lalu, dengan kenangan yang pilu. Potret masa lalu, dengan senyuman sembilu. Sekarang saatnya kita keluar, sekarang saatnya kita pergi. Dari potret masa lalu, tentang dia yang telah pergi. Ini adalah kumpulan puisi lanjutan dari "Bagai...