Makin lama vote sama komennya makin kendor😭 Kencengin lagi dong vote dan komennya biar aku semangat:')
**
Juyeon dan Yena mengantar Hani ke bandara. Yena begitu lama memeluk ibunya hingga meteskan air mata. Yena sayang dengan ibunya namun Yena type anak yang tidak bisa mengekspresikan kasih sayangnya.
Hani yang mengerti akan sifat anak bungsunya itu hanya dapat mengelus kepala Yena. Hani ingin menemani Yena di sini namun Hani juga tidak ingin menjadi beban untuk Yena.
Cukup di kampung halaman Hani menyusahkan Yena, Hani tidak mau menyusahkan Yena di sini.
"Telfon mama apapun yang terjadi, jangan dipendam sendirian. Mama gabakal marah kok" ujar Hani sambil mengelus rambut Yena.
"Mama biasanya marah terus makanya Yena gamau cerita" ujar Yena sedikit terisak.
Hani mendongakkan kepalanya menahan air matanya. Hani merasa bersalah sering menjadikan Yena pelampiasan saat kesal dengan kelakuan kakak Yena.
Membuat Yena enggan terbuka padahal saat kecil Yena selalu menceritakan semua yang terjadi pada Hani saat pulang sekolah. Yena menjadi pribadi yang tertutup sejak papanya meninggal dan itu terjadi karena kesalahan Hani.
"Mama yakin Yena bisa menjalani semua ini tapi mama minta kembalilah menjadi Yena yang dulu ya. Yena yang tidak memendam semuanya sendiri, Yena yang selalu meledak saat marah bukan hanya diam. Mama takut Yena diam kayak sekarang" ujar Hani dengan suara bergetar.
Juyeon hanya memandang dan mendengar percakapan ibu dan anak itu. Juyeon terpikir apakah pribadi Yena yang dulu dan sekarang berbanding terbalik? Mungkin jika Yena masih memiliki pribadi yang dulu Juyeon tidak akan bisa berlaku semaunya.
"Apa yang Yena alami sampai dia berubah seperti yang dikatakan ibunya?" Batin Juyeon.
"Juyeon"
"Hah iya ma?" Lamunan Juyeon buyar saat dipanggil Hani.
"Jika tidak bisa menjaga Yena setidaknya jangan sakiti dia" ujar Hani yang membuat Juyeon bungkam.
"Jika sudah ada salah satu yang egois di dalam sebuah hubungan, maka hubungan itu tidak akan bisa bertahan. Jika Yena saja yang mengalah dan kamu tetap egois, Yena juga bisa jenuh" ujar Hani lagi. Juyeon hanya diam, memikirkan jawaban untuk menjawab Hani.
"Juyeon berusaha untuk berubah ma" ujar Juyeon sambil tersenyum.
Hani menepuk bahu Juyeon beberapa kali. Yena salam dengan Hani, lalu Hani meraih kopernya memasuki bandara.
Yena melambaikan tangan pada ibunya, hingga ibunya menghilang di pandangannya.
"Mama banyak berubah" gumam Yena yang terdengar oleh Juyeon.
"Biasanya mama gimana?" Tanya Juyeon.
"Mama bakal marah besar aku hamil diluar nikah, mama pasti malu. Ntah kenapa mama jadi baik banget, aku takut" ujar Yena memandang pintu bandara dengan tatapan kosong.
Juyeon memegang bahu Yena lalu menatap kedua matanya.
"Apa yang kamu takutkan?" Tanya Juyeon, kakinya sedikit tertekuk menyamakan posisi kepalanya dengan kepala Yena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss || Lee Juyeon✔️
Fanfiction🔞 Berawal dari ketidaksengajaan melihat wanita cantik saat makan mie instan di depan mini market. Juyeon menghampiri wanita itu lalu memberinya pertolongan dengan memperkerjakan wanita itu sebagai sekretarisnya. Ia menyukai sekretarisnya itu, dan s...