4. Dia Pulang

271 51 4
                                    

Saat ini Minjeong sedang duduk di jok belakang motor sport Doyoung. Hari sudah gelap dan Minjeong tidak ingin kebut-kebutan di jalan, maka dari itu sedari tadi ia menahan Doyoung jika ingin menambahkan kecepatan motornya lagi.

"Mau lanjut dimana lo mas?" Minjeong menempel pada punggung Doyoung, udara mulai dingin karena melewati jalan raya.

"Masih gatau teh, gue juga bingung. Pengennya sih join sama lo sama bang Sungchan juga, tapi cewe gue di luar kota."

Minjeong tergelak, "yang mana nih?" Gercep juga adeknya ini nyari cewe, padahal baru tiga bulan lalu putus sama anak tetangga.

"Anak SMA sebelah, cakep banget anjir," ucap Doyoung semangat.

"Idih suka tampang doang, awas karma," Doyoung mengadu karena telapak Minjeong menepuk helmnya, "aduh!, kalo jatuh gue ketawain nih! Diem ish," setelah membenarkan rangkulan kakaknya, Doyoung kembali menetralkan laju motornya.

"Udah teteh diem aja sambil merem atau gimana gitu, biar mas cepet sampe, sudah ditungguin temen mas tau!"

"Ish, iya iya! teteh diem," setelahnya minjeong benar-benar diam dan merebahkan kepalanya, bahkan memejamkan mata sembari menikmati angin malam.

Setelah 20 menit kemudian mereka baru saja sampai di depan kosan Minjeong. Doyong langsung menepuk pelan lengan kakaknya yang terlihat lemas itu.

"Bangun teh, udah sampe ini," mendengar itu Minjeong refleks mengangkat kepalanya.

"Cepet banget sih."

"Ya 'kan naik motor teteh.." ucap Doyoung sabar sembari membenarkan jaket Minjeong.

Minjeong menguap, "yaudah sana katanya mau ke rumah temen," Doyoung yang melihat itu hanya mendengus.

"Lo itu cewek, kalo nguap ditutupin kek," setelah mengusap kasar wajah Minjeong, Doyoung segera memasang kembali helmnya dan menyalakan mesin motor sebelum kakaknya sadar.

"Mas pergi dulu teh, jangan lupa kunci pintu ya. Daahhh!"

Melihat motor Doyoung yang sudah jauh, Minjeong akhirnya memasuki kosannya dan segera mengunci pintu. Setelahnya Minjeong langsung saja berbenah diri dan bersiap untuk tidur.

Belum ada lima menit menutup mata, ponsel Minjeong bergetar menandakan ada pesan yang masuk.

+628543×××××××
|Minjeong.

Minjeong mengerjap, entah siapa yang malam-malam chat tidak jelas seperti ini.

Minjeong
Ya?|

Hampir 15 menit tidak ada balasan, mungkin hanya anak-anak kampus yang iseng pikirnya.

-ᴏʀᴀɴɢᴇ-


Saat pagi Minjeong dikagetkan dengan kedatangan seseorang di kosan-nya.

Saat pagi Minjeong dikagetkan dengan kedatangan seseorang di kosan-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orange [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang