Yireon menoleh saat ada seseorang yang duduk dengan kasar disampingnya.
"Abis dikejar dedemit lo?"
Minjeong masih mencoba menetralkan nafasnya. Melihat ada susu pisang yang belum terbuka, mendadak rasa lelahnya hilang.
Langsung saja ia menyambar susu pisang itu, tanpa peduli pada Chenle yang melotot karena susu miliknya diminum oleh sahabat pacarnya itu.
"MINJEONG APAAN SI, ITU KAN PUNYA GUE!" Minjeong terbatuk, langsung saja ia menoleh dan meringis, lalu melanjutkan sesi minumnya tadi.
"Udah nih gue ganti," entah dari mana datangnya, tapi tiba-tiba sekarang ini Sungchan berada di sebelah Chenle sembari menyodorkan uang berwarna biru itu.
Chenle menatap sinis, "ck.. gue gak miskin ya, lagian itu stok terakhir dikantin."
Yireon terkekeh gemas melihat kelakuan pacarnya itu, "udah babe, nanti aku temenin ke supermarket beli susu pisang," ucapnya menenangkan. Masih dengan muka galaknya, Chenle akhirnya duduk dengan tenang meskipun bibirnya mengerucut.
Mengabaikan itu Sungchan menatap perempuan yang sekarang ini bersandar pada Jimin dan melamun.
"Minjeong kenapa?" Jimin menoleh lalu menggeleng.
Sungchan menghela nafas, "kalo gitu gue duluan ya? ada urusan," setelah mengatakan itu Sungchan langsung melenggang pergi.
Kening Jimin mengkerut dan menoleh pada Minjeong, "tumben banget itu bocah nggak nungguin lo?"
Masih dengan wajah lelahnya Minjeong menggeleng, "gue juga gatau." Setelahnya, mereka semua berkemas untuk menghadiri kelas pagi ini.
Tidak seperti biasa, hari ini Sungchan sama sekali tidak mengabarinya sejak bertemu tadi pagi. Minjeong jadi khawatir sendiri jika terjadi sesuatu kepada temannya itu.
Setelah kembali mengecek ponselnya yang masih saja sepi, Minjeong segera mengambil totebag-nya dan berjalan keluar kelas dengan linglung. Sesampainya di pintu ia dikagetkan dengan kedatangan laki-laki bernama Asahi yang ternyata sedari tadi berjongkok di sebelah pintu ruang kelasnya.
"Aish! Lo apa sih? Gue kaget tau!" Asahi terbahak melihat bagaimana wajah Minjeong saat terkejut dengan aneh tadi.
Melihat itu MInjeong semakin kesal, "Ish apaan sih! Diem gak lo?!" Akhirnya Asahi menyudahi tawanya melihat Minjeong semakin kesal.
"Aku kan udah bilang kalau mulai hari ini kamu kuantar-jemput Minjeong."
Minjeong jengah sendiri, "gue bukan anak SD yang perlu diantar-jemput Asahi, jadi gue mohon mendingan lo sekarang pergi dari pandangan gue!" Usir Minjeong.
Asahi diam beberapa detik,"o-oke.. kalo gitu aku pergi dulu," Minjeong bergeming menatap Asahi yang mulai menghilang dari pandangannya.
"Ck.. Sungchan lo kemana sih.."
-ᴏʀᴀɴɢᴇ-
Saat ini minjeong sedang berada di kamar kosan-nya. Saat pulang menaiki bus tadi siang, ia dihadapkan dengan Sungchan yang sedang berada didalam cafe bersama seorang perempuan. Ia tak yakin itu siapa, tapi mereka terlihat akrab.Meskipun hanya melihat sekilas, ia sangat tau jika laki-laki yang sedang tertawa disana adalah Sungchan. Mungkin inilah alasannya tidak menemui Minjeong seharian ini.
Berusaha untuk berpikir positif, Minjeong jadi kesal sendiri. Tidak bisa tenang.
"Astaga gimana nasib percintaan gue.." cicitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange [HIATUS]
Fanfictionft. Asahi × Winter "Biarin kali ini aku yang akan berusaha." ©coluvlacho