Vivi Pulang (Tim T)

984 69 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Inspirasi dari twitter chargeroshii
Maaf kalau tidak sesuai ekspektasi
.
.
.
.

Happy Reading

Suasana kostan Tim T pagi itu sangat ramai oleh kedatangan Vivi yang baru saja sembuh dari atit eyut, eh kopid naintin deng. Vivi yang pagi itu tampil bersahaja, cantik, manis, make up tipis, yang datang diantar keluarganya langsung disambut para penghuni hutan rimbawati yang anti air. Harum semerbak bau keringat dan ketek menyeruak begitu Vivi didekati para gadis eks suku amazon. Barbar.

"Kak Vivi..." pekik Yori dengan mulut blepotan nasi yang sedang disuapi Fiony.

"Badruuuuun..." teriak Fiony dengan tangan yang berlumuran bumbu nasi padang hendak memeluk Vivi, ia dengan cekatan menghindar dari pelukan tangan Ce Fio yang penuh warna kuning gulai nangka.

"Viviiiiiiii...." teriak bunda Anin, ia rapikan bajunya, menunda kerokan punggungnya oleh Oniel.

"WOOY!!" pekik Mira emosi.

Semua menoleh, takut mendengar suara itu. Mira paling galak di kostan setelah sang land lord, Celine. Mereka menyingkir memberi jalan pada Mira.

Mira menowel hidungnya dengan jempol, "Cih. Kapal gue nih! Vimir!!" ucap Mira sombong.

"Dih!" Anin sinis dan berdecak.

"Iye iye kasih paham dah!!" celetuk Flora.

"What happen girls?" tanya Jessi baru saja keluar kamar, kepalanya penuh gulungan rambut.

"Teu naon naon..." ucap Oniel.

"What did you say?" tanya Jessi lagi kesal.

"Au ah bodo amat..." Oniel melipir kembali ke kamar.

Mira memandangi Vivi, "Ya ampun Vivi...kuyus amat ciiih. Ga dikasih makan apa gimana? Kaciaaan kamu...." Mira mencomot pipi tirus Vivi dan memainkannya penuh riang.

"Lu pade ngape sik? Pan dari dulu gue emang kurus! Sakit lu!" omel Vivi.

"Aaaa...Vivi suka gitchuuu...." Mira memeluknya karena kasihan. Ia menggamit tangan Vivi ke dalam. Langkahnya terhenti sebentar. Ia merogoh koceknya dan mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah.

"Lulu..."

"Hah?"

"Tolong beliin makanan yang cukup buat sekosan!" perintah Mira.

"Beli apaan duit segini?" Lulu protes mengipas duit dari Mira.

"Cilok aja. Gigit setengah setengah!" sergah Freya ngadi - ngadi.

"Ayam geprek Mamaku aja," rayu Fiony lembut.

"Ga cukup ce Pio. Cuma ceban!" celoteh Yori mengingatkan.

One Shot JKT48 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang