Krisis Air (Tim T)

872 57 16
                                    


Happy Reading

Hari Senin adalah hari yang disukai dan tidak disukai para member tim T yang menghuni kost khusus Tim T. Di mana setiap kamar dihuni dua orang member dengan fasilitas cukup baik, kamar mandi dalam, TV LED, AC, wifi gratis. Hari Senin adalah waktu mereka libur latihan dan perform, namun mereka harus berkegiatan layaknya orang kebanyakan. Sekolah dan kuliah. Sejak pagi buta mereka sudah mulai beraktivitas.

Ada Flo yang masih tidur dan baru bisa bangun setelah ba'da Ashar, ada Vivi yang sekamar dengan Flo juga masih terlelap walau lagu Led Zeppelin berkumandang keras di bluetooth speakernya. Ada Ce Fio yang sedang meroll rambut sambil menunggui Yori di kamar mandi, ada Mira yang asik push rank sambil ngecharge, Anin yang sibuk menumpuk draft tiktok, Dey yang baru saja memesan dua jenis sarapan dari ojol, Oniel yang melatih English speaking dengan Jessi. Olla yang sedang syuting channel yutub otomotifnya di kamar bareng Jesslyn. Dan lain - lain.

Di saat semua member sedang sibuk - sibuknya tiba - tiba. PET. Listrik mati. Mesin air yang sedang menyala pun mati. Semua penghuni heboh.

"Perasaan baru ngisi pocer dua puluh, cepet amat matinya? Kaga ngotak emang PLN..." keluh Mira. Baterai ponselnya yang sisa 1%, tetiba habis dan mati. Push rank-nya gatot.

"Ce Piooo, aku lagi ee ga bisa cebok, showernya matiiii. Cebokiiiiin!!" Yori merengek.

"Bentar ya, Yor. Aku beli galon dulu buat kamu cebok!" teriak Fiony, ia keluar dari kost dengan rambut yang masih penuh dengan roll.

"Buruan Ce Pio. Keburu kering nih ee nya."

Vivi dan Flora tetap damai dalam tidurnya meski AC mereka mati.

"Woy, gagal jadi yutuber nih gue!! PC gue mati!! Baru juga ngerakit!!" teriak Olla kesal.

"Oh my Gosh! What is happening?" Oniel said, "Bener kan grammar gue?"

"Yes, exactly...!" Jessi menjempolkan jari.

"Yah, baru aja mo mesen makan lagi. Batre abis. Woy yang punya power bank minjem dong!!" keluh Dey sembari membuang dua bungkus bekas sarapan paginya.

Anin cuma menengok keluar, ingin tahu ada keributan apa di luar. "Ada apaan sih?"

"Listrik sama air mati, Bun. Emang ga kerasa?" Adel bertanya balik.

"Kan aku baru isi voucher semalem. Masa udah mati. Sebel ih." Anin menggebrak meteran listriknya.

"Mati dari pusatnya, Bun!" Adel menegaskan.

"Ooh. Kamu mau kemana, Del?"

"Ikut Ce Fio beli galon."

"Ikuuuut...!" pinta Anin.

"Ngapain sih pada ikut?" Ce Fio ngomel.

"Bawa aku Ce Fio...bawa aku!!" Adel merengek.

"Idih idih...Adel kayak drama Indosiar..." Anin mencibir, matanya dipicingkan.

"Enak aja. Dikata aku kena azab."

Fio menarik tangan Adel dan Anin sekalian. Ia nyengir mendapat ide brilian.

"Asyiiik dijajanin sama Ce Fio." Adel dan Anin sumringah.

"Bawain galon buat cebok Yori!!!" tukas Fio terkekeh.

"Azab ngikutin Ce Fio!" Kali ini Adel merutuk.

Anin tertawa.

Mereka bertiga minggat ke minimarket membeli galon. Penghuni lain nongkrong di depan kost - kostaan. Dari satu kamar, pintu terbuka. Vivi terbangun. Ia meregangkan badannya.

One Shot JKT48 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang