Hari ini merupakan hari H, dimana sudah satu jam aku dan kelompok CC Pancasila dalam perjalanan menuju Sidoarjo tempat lomba di selenggarakan.
Sedari tadi kita bertiga sesuai dengan intruksi dari Bu Laili menyesuaikan gerakan untuk yel yel. Fyi, gerakan yel yelnya itu dibuat oleh kak Calvin. Aku semakin yakin dia manusia yang sangat sangat kreatif.
Masalahnya ada padaku. Memang dasarnya otakku lemot jadi terkadang gerakan tanganku tidak seiiras dengan yang lainnya.
Untung saja respon kak Ayen selalu tertawa kalau aku salah dan respon kak Calvin cuman datar atau kadang menyentil jidatku.
Selama perjalanan itu pula selain berlatih gerakan kita juga melatih otak dengan kata lain tak lepas dari buku.
🐺🐺🐺
Sekitar hampir jam 1 siang kita sampai ditempat lomba dan langsung diantar ke aula setelah melakukan check in di lobby hotel.
Disana banyak sekali siswa dari berbagai kota, kelihatannya pintar semua dan aku jadi ciut sendiri rasanya.
"Anjir kayaknya pinter semua dah, kok gue minder" kak Ayen tiba-tiba menyenggol lenganku. Aku duduk disebelah kanan bu Laili disebelah kiriku kak Ayen dan di depanku kak Calvin, fyi tempat duduknya melingkar gitu.
"Ho'oh keliatan pinter-pinter emang, gue juga minder mana kita belajarnya kurang dari 3 hari" -gue.
Kita kebagian lomba untuk sesi besok jam 11 siang. Jadi untuk saat ini kita masuk dulu ke kamar untuk sholat dhuhur.
Aku sekamar dengan bu Laili.
"Dek habis sholat kakak-kakaknya suruh kesini ya, kita belajar lagi" perintah bu Laili.
Aku menaruh tangan didahi menjadi posisi hormat "siap bu" ucapku
lalu aku langsung mengirim pesan pada kak Ayen secara pribadi, aku terlalu tak kuasa untuk mengirim chat pada kak Calvin.
Namun bukannya belajar ternyata kita malah melihat lomba untuk sesi sore yang itu tambah-tambah membuatku dan kak Ayen tak percaya diri. Beda lagi dengan kak Calvin, sekarang ini dia malah dengan tenang memakan stick kentang dari piringku. Gemas sekali saat dia bilang mau menghabiskan stick kentangku.
"Bu kita belajar lagi ayok bu, lebih dimantapin. Yang yel-yelnya juga bu kelompok lain bagus-bagus persiapannya mateng semua" usulku pada bu Laili yang otomatis menyita perhatian dari kak Calvin dan kak Ayen. Untung saja mereka setuju dengan usulanku.
"Yasudah yuk belajar lagi".
🐺🐺🐺
Jam 8 malam lomba terus berjalan dan kelompokku pun tak henti-hentinya belajar. Apalagi kak Calvin yang terlihat semangat membuat gerakan-gerakan baru untuk yel-yel.
Sedangkan aku dan kak Ayen cuman mengikuti intruksi kak Calvin untuk yel-yelnya.
"Ibu kira cukup dulu hari ini ya, kalian istirahat yang cukup" ucap bu Laili.
"Ayo dek mau balik kekamar ?" Bu Laili mengajakku.
"Jajan aja dulu yok" ajak kak Ayen.
Mendengar ajakan kak Ayen aku menolak untuk kembali kekamar bersama bu Laili. Bu Laili malah nitip beberapa jajanan juga padaku.
"Ke Alfamart dekat hotel ini aja ya Yen, kita bawa cewek kesian kalo kenak angin malem" -Kak Calvin
Eeh ?? Cewek disini maksudnya aku kan ?. Iya sih siapa lagi kan cuman aku cewek sendiri.
"Ngak apa-apa kak gue udah biasa juga" kata gue
"Bocil lo tuh" celetuk kak Ayen
"Kok udah gak pake saya saya lagi ngomongnya ?" Tanya kak Calvin.
"Kan dah kenal kak hehe" aku tertawa kecil pada kak Calvin yang saat ini mendorong pintu Alfamart. Mendorong pintu saja dia terlihat tampan ya, urat tangannya terlihat, aku suka itu.
Btw Alfamartnya benar-benar dekat dengan hotel.
Aku membeli beberapa cemilan manis dan cemilan pesanan bu Laili.
"Heh dek, mau samyang gak ?" Tanya kak Ayen menunjuk rak samyang di depan kita.
"Kalo gue sih iya aja, emang lo kuat pedes kak ?"
"Weh jangan salah ya gue mah kuat banget"
"Yaudah ayok, eh bentar gue ajak kak Calvin juga. Gue panggil dulu, tadi dia di tempat minuman"
Akhirnya gue menyusul Kak Calvin yang lagi memilih minuman untuk kita.
"Kak mau beli samyang gak ? Gue sama kak Ayen mau beli soalnya" Tanya gue padanya.
"Gue gak bisa makan pedes" jawabnya sedikit meringis. Oh sepertinya gue tau kenapa dia gak bisa makan pedes. Dia seorang pemain futsal dan sepak bola kalo makan pedes kan entar gak kuat lari.
"Kakak pop mie aja kalo gitu, biar sama-sama makan" saranku.
"Anjir lama bener ditungguin. Vin lu mau ngak samyang?" Kak Ayen benar benar merusak suasana saja ya.
"Kagak pop mie aja gue" lalu dia berjalan ke rak pop mie. Dia mengambil dua cup pop mie dengan rasa yang sama seperti yang pernah gue belikan untuknya dan kak Ayen. Syukur lah dia benar-benar suka pop mie yang dulu pernah ku belikan.
Kita tidak langsung balik ke kamar melainkan kita malah duduk di depan bangku alfamart untuk menghabiskan samyang milik ku dan kak Ayen dan 2 cup pop mie milik kak Calvin.
Tidak ada percakapan selama kita makan yang ada hanya suara kendaraan berlalu lalang di jalanan.
"Sudah hampir jam 9 malam jalanan tetap rame aja ssshhs, beda kayak kota kita sshhs ya kak. PEDEEESS weh ini" saran dariku jangan pernah bicara saat makan samyang panas karena pedesnya berasa nambah 2x lipat. Biasanya tak sepedas ini sih tapi karena kak Ayen tadi menambahkan bumbu miliknya pada cup milikku jadilah seperti sekarang.
"Anjay merah mukalu dek wkwk" Jahat sekali kakel ku yang satu ini ya. Jika saja kak Ayen ini bukan kakelku sudah ku tendang dia sampai ke tengah jalan biar ditabrak truck gandeng.
Clok
"Dah nih minum susu biar pedesnya ilang" kak Calvin menjulurkan susu rasa vanila padaku yang langsung kuterima dengan cepat.
"Makasih kak" aku yakin jika aku tidak kepedasan kali ini maka semburat merah dipipiku akan terlihat jika dia melakukan hal tadi padaku. Untunglah aku kepedesan.
.
.
.
.
Hei kak Calvin, kenapa rasa susu yang kau berikan sangat manis ? Apa mungkin karena aku meminumnya sambil melihatmu ?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei, Calvin Antares
Teen Fictionft. Seo Changbin Straykids Haloo selamat datang dikarangan saya tentang seorang Calvin Antares, Adam pemanis selama setahun di masa SMA saya... Cr name by eskalokal on Twitter