Bagian 20

34 8 0
                                    

Sepulang sekolah aku duduk di amperan toko pas depan sekolahku. Sambil melihat-lihat beranda Instagram dengan sebungkus cilok pedas yang sudah tandas 5 biji.

Masih banyak anak-anak lain yang memang kebetulan duduk atau yang sedang menunggu jemputan atau yang sepertiku, masih malas untuk pulang.

"Woy neng ! Ga pulang ? Mau mangkal ya lo nyari om-om" oh astaga... Aji dan mulut petasannya memang minta dijejelin cilok. Eh jangan deh keenakan Ajinya kalo dijejelin cilok mending bungkusnya aja.

Dengan malas akupun menjawab Aji dengan bercandaan pula "Iya nyari sugar daddy biar ada yang jajanin" jawabku dengan nada genit.

Aji berjengit dengar jawabanku sambil melotot kayak orang kena azab.

"Bertobat lah ukhti" ucapnya sambil mengelus dada.

Aku tertawa dengan tingkahnya.

Pria berseragam loreng hijau dengan helm full face yang masih ia kenakan berhenti didepanku dan Aji "Dek ayo pulang sama Mas" ajaknya.

Jelas aku kaget tiba-tiba ada yang mengajak pulang. Apalagi Aji yang langsung berdiri dari duduknya, mata bulatnya menatapku tak menyangka seakan aku beneran menjadi simpanan om-om.

Setelah dilihat pria itu Kakak kandung ku, Bayu namanya. Aku memanggilnya dengan sebutan "Mas". Jarak umurku dengannya sekitar 7 tahun.

"Apasih Ji, itu Mas Bayu woy masa lupa ?" Aku mengambil tangan kanan Mas Bayu, salim padanya.

"Apasih Ji, itu Mas Bayu woy masa lupa ?" Aku mengambil tangan kanan Mas Bayu, salim padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkenalkan Chandra Bayuaji Atmaja selalu ku panggil dengan nama Mas Bayu.

"Masih aja kamu dek temenan sama orang alay gini" celetuk Mas Bayu. Aji yang disebut sebagai oknum orang alay mengerucutkan bibirnya tak terima.

"Bang Bayu baru ketemu aja Aji langsung dihina, kasih oleh-oleh kek gitu"

"Dih ngarep. Kerumah aja langsung ya sama si Januar ajakin" Mas Bayu mengacak surai hitam Aji. Yang diacak surainya mengangguk kegirangan.

"Ayo Bang pulang" ajakku. Bang Bayu langsung merangkulku mengiringku menuju motornya yang terpakir tidak terlalu jauh dari tempatku tadi, lebih tepatnya malah dekat gerbang sekolah.

Kata Mas Bayu dia sama sekali belum pulang ke rumah alias dari Mojokerto -yang memakan waktu sekitar 6 jam dengan motor- menuju ke kota asal. Mas Bayu memilih menjemputku dulu, untung saja hari ini aku tidak mengendarai motor sendiri ke sekolah.

Asal kalian tau Mas Bayu itu orang yang sangat over protectiv menurutku. Dulu sewaktu dia belum tugas di Mojokerto jauh dari rumah setiap aku mau keluar pasti dia antar apalagi jika yang menjemputku adalah lelaki, tamat dah ga jadi keluar.

Tapi walaupun begitu tak dapat dipungkiri aku sangat sayang dia. Mas Bayu, dia juga orang yang sangat perhatian hal sekecil apapun tak akan terlewat oleh dia, sabarnya tidak diragukan lagi, penyayang, soft banget lagi. Kalo ga ingat dia adalah kakak ku sendiri dah aku gebet sih.

Hei, Calvin AntaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang