6

8.9K 564 130
                                    

u guys think how old i am?
and can i know how old are u guys?

Btw ga nyangka bgt part kemaren bikin kalian ujan haha soalnya aku yang ngetiknya engga:)

Guyss jangan lupa vote dan komenn ya🥺

🎗

(Namakamu) terbangun ketika alarm dari ponselnya berbunyi, merasakan berat dipinggangnya lalu matanya menangkap lengan kekar yang memeluknya dari belakang.

"Mas Iqbaal," gumam (Namakamu) dengan suara khas bangun tidurnya. Ketika kesadarannya penuh, ia membalikkan tubuhnya menatap Iqbaal dari jarak dekat. Jujur saja ia merindukan Iqbaal yang akhir-akhir ini sangat sibuk. (Namakamu) yang sedang melamun terkejut ketika mendapat ciuman mendadak dari Iqbaal. "Mas kebiasaan!"

Iqbaal terkekeh dengan mata yang terpejam, "kangen." Suara serak Iqbaal berbisik ditelinganya membuat bulu leher (Namakamu) meremang.

"Aku juga." (Namakamu) berucap pelan, ia malu. Iqbaal yang mengetahui itu kembali mengeluarkan kekehan seraknya. "Kangen olahraga malem juga," bisiknya kembali.

(Namakamu) bergidik merasa geli disekitar lehernya, "ya me too," ucapnya jujur, Iqbaal tersenyum miring.

Iqbaal yang sudah tersadar sempurna menaiki tubuh (Namakamu) dengan tumpuan tangannya. Bibirnya menghampiri leher putih wanitanya itu kemudian menjilatnya. "Mash jangan di gigit, inget siapa yang mau datengh ahh," desah (Namakamu) ketika Iqbaal menggesek pelan 'miliknya' dan 'milik (Namakamu) yang masih terbalut pakaiannya lengkap.

Iqbaal bergumam mengiyakan dengan lidahnya yang sibuk menjilati tubuh (Namakamu) dan tangan yang sibuk melucuti pakaian (Namakamu). (Namakamu) hanya mampu mengerang nikmat mendapat sentuhan dari Iqbaal.

Keduanya pun melanjutkan kegiatannya hingga tubuh keduanya bercucuran keringat. Iqbaal menggendong (Namakamu) menuju kamar mandi kemudian merendamkan tubuh keduanya didalam bathtub.

Iqbaal yang berada didepan (Namakamu) bersandar pada kedua dada sempurna milik (Namakamu) sementara (Namakamu) memainkan jemarinya didada bidang Iqbaal.
Menikmati posisi itu sebentar kemudian melanjutkan mandinya.

(Namakamu) menggosok punggung Iqbaal, keduanya sudah tidak berada didalam bathtub. Iqbaal meminta (Namakamu) untuk menyabuni seluruh bagian tubuhnya . (Namakamu) mengangguk menuruti permintaan Iqbaal.

Iqbaal yang sedang disabuni pun hanya diam menatap wanitanya dengan tangan yang sibuk menyabuni tubuhnya, pandangan Iqbaal terjatuh di kedua gundukan favoritenya atau biasa ia sebut sebagai bantal kesukaannya. Kedua gundukan yang bergoyang mengikuti gerakan si pemiliknya itu membuat Iqbaal kehilangan fokus.

(Namakamu) kembali berdiri, "udah kena sabun semua. Sana bilas Mas, aku juga mau sabunan." Iqbaal mengalihkan pandangannya menatap (Namakamu). "Gak mau aku sabunin?" goda Iqbaal.

(Namakamu) menggeleng, "nanti yang ada gak selesai-selesai. Kamu lupa Ayah sama Bunda mau kesini?"

Iqbaal tersenyum simpul, "iya sayang nih aku bilas kok." Iqbaal berjalan memasuki air yang mengalir dari lubamg-lubang shower. Sementara (Namakamu) menyabuni tubuhnya. Setelah mandi mereka pun berpakaian santai khas rumahan.

 Setelah mandi mereka pun berpakaian santai khas rumahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mas Duda [Short Story]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang