"Berawal dari berpura pura bahagia menutupi kesedihan dengan tersenyum hingga menjadi kebiasaan ku seterusnya"
-sheila mawar kusuma-
*****
Pagi hari seperti biasa Sheila menjalankan aktivitas yaitu bangun, mandi, sarapan dan bersekolah
Di sekolah hari ini tak ada Yang aneh semua berjalan dengan apa adanya atau seperti biasa
Dan tak terasa waktunya untuk Sheila pulang. Sesampainya di rumah Sherina mengajak Sheila mengobrol serius
"Mau ngomong apa kak?" Ucap Sheila
"Mmm dek kakak tau kamu mungkin belum siap menjalankan ini tapi dek kakak juga butuh berkarya agar bisa biayain kamu" ucap Sherina
"Jadi maksudnya?" Ucap Sheila tak mengerti
"Huft kakak bakal pergi kejakarta dan berkarya disana karena disana kakak banyak kenalan" ucap Sherina dengan berat hati
"Tapi...." Ucap Sheila terpotong
"Ya kakak tau apa yang kamu rasain dek kakak mengerti tapi ini juga demi kebaikan kamu, kakak yakin kamu bisa menjalaninya" ucap Sherina memberi pengertian
"Akan kah aku bisa menjalaninya?" Ucap Sheila dalam hati
"Dek kenapa ngelamun?" Ucap Sherina
"Eh iya kak gapapa kok, mmm oke aku siap melepas kakak toh ini demi kebaikan aku juga tapi kakak inget ya kakak sering sering pulang" ucap Sheila memohon
"Iya dek kakak janji" ucap Sherina meyakinkan
"Berangkat kapan kak?" Ucap Sheila bertanya
"Besok pagi" ucap Sherina menjawab
"Oh oke aku ke kamar dulu ya kak" ucap Sheila pergi menuju arah kamarnya
*Dikamar Sheila
Sehabis membersihkan diri Sheila hanya duduk termenung di meja belajarnya dan tidak sama sekali mengerjakan tugas sekolah yang di berikan tadi oleh guru
"Huft apakah aku bisa?"
"Iya sih aku udah gede, aku ga boleh kaya gini"
"Tapi apa kakak benar akan terus ingat aku? Dan pulang?"
"Aku hanya takut kakak lupa dan membiarkan aku sendiri"
"Aku takut membuat kesalahan dan tak bisa aku selesaikan sendiri"
"Arghhhhh" teriak frustasi Sheila dalam kamarnya
Banyak sekali pernyataan pernyataan pro dan kontra di kepala Sheila dia bingung dan hanya bisa pasrah
Yang ia butuhkan sekarang seseorang yang dapat mengertikannya tapi siapa?Dan akhirnya Sheila pun beranjak ke kasurnya dan tidak jadi mengerjakan tugas sekolahnya. Pernyataan pernyataan yang menjadikannya bingung membuat Sheila hanya bisa menangis hingga terlelap tidur
"Aku pasrah dan serahkan semuanya sama yang di atas hikss" ucap dalam hati serta tangisan Sheila
*****
Cahaya di pagi hari membangun Sheila dan gadis tersebut langsung membersihkan diri serta bersiap siap ke sekolah
"Lah kok keliatan sembab ya mata gue?" Ucap Sheila
"Apa gara gara nangis kemarin malem?"
"Udah lah gue tutupin jangan sampe ketahuan" ucap Sheila lagi
Setelah rapih Sheila turun ke bawah dan memaksakan untuk tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILA [On Going]
Fiksi Remajakehilangan orang yang begitu aku cintai adalah hal terpuruk bagiku dimana setelah kejadian itu hidupku berubah. Memulai hidup baru? itu bukan hal yang mudah, kita perlu beradaptasi dan ya aku Sheila orang yang tak pandai beradaptasi. Namun harus ku...