Bab 1

3.5K 26 0
                                    

"Selamat anniversary yang ke 2 sayang."

"Wah, ini sangat indah."

"Apa kamu menyukainya?"

"Sangat."

"Syukurlah."

"Terima kasih sayang."

"Sama-sama sayang, ayo kita duduk."

Zayna pun duduk di sebuah meja yang sudah dihias dengan begitu indahnya. Sengan terdapat beberapa lilin dan bunga. Suasana yang sangat romantic. Zayna Adreena Fateen, wanita berusia 24 tahun yang berprofesi sebagai designer dan telah memiliki usaha butik sendiri.

Saat ini dia berada di sebuah café bersama kekasihnya yang bernama Deniz, untuk merayakan hari jadi hubungan mereka yang sudah terjalin dua tahun ini. Deniz yang berusia 27 tahun, sesosok pria mapan dan tampan ini telah berhasil memikat hati Zayna.

"Sayang, aku mohon tutup matamu." Pinta Deniz.

"Untuk apa?"

"Ada kejutan yang telah kupersiapkan untukmu."

"Ahh, baiklah."

Zayna pun memejamkan matanya. Sedangkan Deniz memberi aba-aba kepada seorang karyawan dan mengambil sesuatu di kantong jasnya.

"Sekarang, kau boleh membuka matamu?"

Perlahan Zayna membuka matanya. Betapa terkejut, kaget, bahagia, gugup, semua bercampur yang dirasakan ZAyna saat membuka matanya. Lampu yang bertuliskan 'Will You Marry Me' menambah suasana menjadi semakin romantic saat ini, dan Deniz yang sudah berlutut di hadapan Zayna dengan mengulurkan sebuah kotak berisikan sebuah cincin yang sangat indah, membuat Zayna menitikkan airmatanya saat itu juga.

"Zayna Adreena Fateen, aku rasa aku sudah sangat mencintaimu terlalu dalam. Aku ingin membawa hubungan kita menjadi lebih serius. Karena aku takut kehilanganmu. Zayna, maukah kau menikah denganku?"

Zayna masih terdiam, ia masih tak percaya dengan semua ini. Zayna pun tak kuasa menahan tangisnya. Wanita manapun pasti akan melakukan hal yang sama jika diperlakukan seperti ini.

"Zayna? Apakah kau bersedia menjadi pendamping hidupku untuk selamanya?" Deniz bertanya kembali.

Tak lama kemudian Zayna menganggukkan kepalanya dengan tetesan airmata dipipinya. Deniz yang mendapat jawaban Zayna merasa sangat bahagia. Deniz meraih tangan Zayna dan memasangkan cincin tersebut ke jari manis Zayna. Setelah itu Deniz mengecup punggung telapak tangan Zayna. Sedangkan Zayna hanya bisa menangis mengungkapkan perasaannya saat ini. Deniz kembali berdiri dan mendudukkan Zayna, dan ia pun juga kembali duduk.

"Terima kasih sayang, karena telah menerimaku. Tolong jangan menangis lagi." Ucap Deniz sambil menghapus airmata Zayna.

"Aku yang seharusnya berterima kasih karena telah memilihku menjadi pendampingmu."

"Karena aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

Zayna sudah bisa mengendalikan perasaannya saat ini dan berhenti menangis.

"Kapan kau menyiapkan semua ini?" Tanya Zayna.

"Sejak tadi pagi."

"Pantas kau sangat sulit di hubungi sejak pagi tadi."

"Hehehe, maaf sayang."

"Aku tak menyangka kau bisa seromantis ini."

"Tapi kau senang kan?"

"Sangat."

"Baiklah, mulai saat ini aku akan berusaha memperlakukanmu dengan romantic selalu."

"Hahaha, tak perlu. Cukup menjadi dirimi seperti yang biasa ku kenal. Aku selalu senang, asalkan kau bersamaku."

Love For HealingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang