Matahari

811 121 3
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

Story©Cacacillya.

Happy Reading!

___________________________________

Pada hari selasa yang panas/
_________

Sasuke menoleh ke arah jendela kelas.  Terik mentari begitu menyengat, bahkan sampai bisa menembus ke dalam kelas. Ia jadi malas untuk pergi mencari makanan ke luar, yang pasti akan sangat panas. Lebih baik diam saja di kelas, sejuk ada pendingin ruangan.

Drrrt drrrt drrrt.

Ponsel Sasuke berbunyi. Ada panggilan masuk.

Di layar ponsel tertulis nama seseorang yang menghubunginya.

Tukang gombal incoming call.....

Pacarnya. Siapa lagi?

Clk!

"Hallo...."

"Hai, sayang. Sudah keluar kelas, kan? Makan siang, yuk!"

Sasuke menghela napas.

"Enggak. Panas. Aku malas," jawabnya.

"Nanti kamu sakit kalau tidak makan," kata Naruto.

"Siapa itu yang semalam mengirim pesan kalau seharian tidak makan, dan modus agar aku menghampirimu?"

Entah di mana, Naruto tertawa renyah sekali. Sasuke sampai mendengus mendengar.

"Ayolah. Makan, yuk!"

"Enggak! Aku sudah pesan makanan sama temanku," kata Sasuke.

"Yaaah, sayang sekali. Padahalkan matahari sedang bagus sekali. Kita bisa melihatnya."

"Heh, idiot! Sekarang matahari sedang terik-teriknya. Panas. Mana bisa dilihat? Baru memandangi sedetik saja sudah tidak tahan," kata Sasuke.

"Coba kamu lihat matahari terbenam. Keindahannya tidak bisa kamu abaikan."

"Itu, kan, beda lagi." Sasuke mendengus.

"Tapi, mau seindah apapun matahari terbenam, keindahannya tidak akan bisa mengalahkan keindahan dari dirimu."

Sasuke terdiam. Ujung-ujungnya terkena gombalan lagi, kan.

"Na."

"Hm? Kenapa, sayang?"

"Kamu nyebelin banget."

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Sasuke segera mematikan sambungan telepon. Tanpa sadar dia tersenyum. Sedikit geli mendengar gombalan dari kekasihnya yang super duper idiot itu.

Fin.





Gombalan Naruto (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang