Yess!

1.1K 133 21
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

Story©Cacacillya

Happy Reading!

_____________________________________

Hari minggu pagi yang cerah.

Naruto sudah tiba di depan rumah Sasuke. Di tangan pemuda itu ada satu tangkai bunga juga sebuah kotak kecil berwarna hitam.

Apa yang dilakukan Naruto pagi-pagi di rumah sang kekasih hati? Entah. Hanya Naruto dan Tuhan yang tahu.

"Lama sekali." Dia bergumam.

Pasalnya, Naruto sudah berdiri sejak lima belas menit yang lalu di depan rumah Sasuke, tetapi belum dibukakan pintu juga. Padahal di pesan line tadi sang kekasih hati menyuruh menunggu sebentar.

"Apanya yang sebentar? Ini mah mau setengah jam." Dia menggerutu lagi.

Cklek!

"Kamu seorang dominan, kan? Disuruh menunggu sebentar saja sudah mengeluh," ucap suara Sasuke yang baru saja membukakan pintu.

Senyum cerah namun canggung, Naruto berikan pada Sasuke.

"Ada apa? Kok tumben bawa bunga segala?" tanya Sasuke heran. "Mau ngerayain anniversary kita? Kayanya masih lama, deh!"

"Ah!"

"Eh?!"

Sasuke bingung sendiri ketika melihat Naruto tengah berlutut di hadapannya.

"K-kamu mau ngapain?" tanya Sasuke gelagapan.

"Mungkin aku biasa suka ngeluarin kata-kata yang sering dibilang gomblan sama kamu, tapi itu semua bukanlah gombalan semata, tetapi dari hati tulus," kata Naruto.

"Ng-ngomong apa, sih?" Sasuke semakin gelagapan.

"Sekarang, aku gak mau kamu ngira ini gombalan, aku juga gak pandai banget, sih. Jadi, Sasuke....."

"A-apa?" balas Sasuke. "Aduh! Kamu ngapain, sih? Berdiri!"

"Ntar dulu. Aku belum kelar." Naruto menggeleng. Dia membuka kotak kecil yang tadi di tangannya, lalu memperlihatkan kotak tersebut pada Sasuke.

"Na-"

"Cincin ini emang enggak seberapa karena bukan emas, tetapi jika nanti aku sukses aku bakal ngeganti cincin ini pakai emas biar tangan kamu keliatan cantik ketika memakainya."

Naruto tersenyum kecil, dan wajah Sasuke sudah memerah tidak jelas.

"Jangan nilai cincinnya ya, hehehe, tapi nilailah kesungguhan aku yang kepengen jadiin kamu sebagai akhir dari perjalanan cintaku. Jadi, apa kamu mau enggak menikah sama aku?"

Sasuke berkedip. Wajahnya semakin memerah. Dia tidak menyangka jika kedatangan kekasihnya ke rumah hari ini adalah untuk melemarnya.

"Jawabannya?" tanya Naruto. "Aku enggak maksa, kok, tapi aku beneran sayang kamu dan ingin kamu jadi cinta terakhir aku."

Sasuke segera memeluk Naruto yang masih berjongkok. Dia tidak memperdulikan reaksi pemuda itu yang terkejut karena menerima serangan mendadak darinya.

"Aku mau! Mau banget!" kata Sasuke.

"Yess!"

Naruto bersorak kegirangan, dan dia membalas pelukan sang kekasih dengan erat.

"Terima kasih."

_______________

End.

?

🙄🙄🙄🙄






Gombalan Naruto (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang