Chapter 4 : Pekerjaan

319 51 5
                                    

"Haechan-ah, apakah kau benar-benar ingin melakukan ini? " 

"Ini adalah pengalaman hidup eonni, bahkan tidak terjadi pada semua orang."

"Winwin akan membunuh kita jika dia tahu."

"Biarkan saja, dia akan semakin tua jika marah-marah terus." Ujar Haechan yang membuat Taeyong menghela nafas. 

Dia dan Haechan saat ini berada di depan gedung Nct Corporation yang memiliki 12 lantai, mereka memandang bangunan itu dengan takjub.

"Haruskah kita memasuki gedung ini? "

Taeyong berpikir berulang-ulang kali, tapi Haechan sudah dahulu memasuki gedung dan Taeyong tidak punya pilihan selain mengikutinya. 

Dia telah mengorbankan pekerjaannya di cafe demi hal ini, bahkan tidak ada dari mereka yang tahu jika Ceo itu benar-benar serius dengan mereka. Taeyong berpikir pekerjaan apa yang mungkin ditawarkan Ceo kepadanya? 

Haechan masih terlalu muda tapi dia jenius, Taeyong yang sudah cukup tua pun tidak terlalu mengerti tentang game dan komputer. Mereka berdua adalah kutub yang berlawanan.

Tatapan mengintimidasi mereka dapatkan saat mereka masuki gedung. Taeyong benar, yeoja di resepsionis itu sangat tidak ramah. Mungkin karena mereka berdua hanya mengenakan pakaian biasa.

Taeyong memakai hoodie hitam dan celana putih. Bahkan wajah Taeyong hampir tertutup oleh hoodienya, sedangkan Haechan mengenakan pakaian yang tebal meski jauh lebih tipis dari mantel yang digunakan untuk cuaca dingin.

Orang-orang yang memasuki gedung sering kali melihat pakaian mereka dan membuat kedua kakak beradik itu menjadi sorotan. 

Tapi jika Taeyong merasa di intimidasi, Haechan bertindak seolah-olah dia adalah orang yang sangat penting. Taeyong tidak heran saat melihat resepsionis hanya mengangkat alis kirinya dengan tatapan mencemooh. 

"Kalian siapa? Dan ada keperluan apa kalian di sini? " Tanya yeoja itu.

Berkata seperti itu kepada pengunjung adalah hal yang tidak sopan dan bisa di pastikan yeoja resepsionis ini akan di pecat jika dia tidak merubah sikapnya. 

Meskipun Haechan tidak senang dengan reaksinya, tapi dia harus menelan harga dirinya dan memberi tahu yeoja itu dengan senyum yang sangat ramah meskipun dipaksakan. 

"Saya Lee Haechan dan ini saudara perempuan saya Lee Taeyong, Ceo Jung meminta kami untuk menemuinya hari ini." Ujarnya sopan. 

Yeoja itu masih belum yakin dan segera menelepon seseorang, beberapa saat kemudian seorang pria berjas hitam mendatangi mereka dan memberi tahu bahwa Ceo sedang menunggu kedatangan mereka. 

Haechan kembali menatap yeoja di resepsionis itu dengan wajah kepuasan, membuat yeoja itu menjadi marah dan kesal. Lalu mereka menaiki lift dan berhenti di lantai atas, tepatnya di lantai 12 dengan lorongnya yang dipenuhi oleh poster game populer. 

Ubinnya terlihat sangat bersih, bahkan Taeyong bisa melihat bayangannya sendiri. Dia sangat mengagumi orang yang bisa membersihkannya karena sangat sulit merawat ubin seluas ini.

Pria berjas itu kemudian mengantar mereka ke sebuah ruangan dengan pintu kayu besar bertuliskan 'Ceo Room'

"Keren." Bisik Haechan. 

A Romantic Life Journey || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang