Gue punya 2 adik, ngga banyak yang tau.2 adik gue ini kembar dan sifat mereka sangat bertolak belakang, Nina dan Mina.
Mungkin karena Nina lahir lebih dulu 7 menit dari Mina jadi dia lebih dewasa tapi karena dia menganggap dirinya lebih dewasa dia jadi lebih suka melakukan semua hal sendiri tanpa bantuan siapapun dan itu sangat berbeda dengan Mina yang selalu minta bantuan bahkan dalam hal kecil.
Nina typical orang yang suka menyembunyikan semunya sendiri, menyembunyikan perasaannya mau senang atau sedih. Kalau Mina bahkan dia bisa nangis kejer atau jingkrak-jingkrak sekalipun jika senang.
Walaupun Nina lebih terlihat dingin, gue sebagai abang lebih dekat sama Nina karena selera kita yang sama dan jika kita membicarakan hal yang kita sama-sama suka, Nina akan jadi sangat cerewet dan menyerupai Mina.
Sayangnya, senyumnya yang hanya dia berikan kepada gue udah ngga ada lagi dan gue udah ngga bisa ngobrol soal kesukaan kita lagi.
Nina sudah pergi, kejadiaanya sangat membuat gue menyesal bahkan sampai sekarang.
Nina dipukul dengan benda tumpul tepat dikepalanya dan membuatnya mati otak, koma cukup lama sampai akhirnya kami mengikhlaskannya untuk pergi.
Nina yang selalu diam dan senyum seperlunya itu ternyata menyimpan semuanya sendiri, saat gue membuka catatan diponselnya dia bercerita kalau ada yang mengira kalau dia itu Mina dan Nina mengiyakan. Hal lainnya adalah dia cemburu pada Mina yang lebih pintar dalam hal akademik dibanding dia, Mina yang bisa bersikap manis dan dia tidak bisa.
Haha dan bodohnya gue ngga tau kalau adik gue yang satu ini sedang cemas dengan dirinya karena dia ingin menjadi orang lain.
Ini dikasuskan oleh orang tua gue karena sudah membuat Nina pergi dari kami dan orang itu sudah dihukum.
Alasannya? Hanya karena cemburu pada Mina yang di dekati mantan pacarnya dan Nina yang pasang badan untuk melindungi Mina.
Apa Mina tau? Gue harap Mina ngga pernah tau karena kalau dia tau, gue ngga bakal punya adik gue yang seceria sekarang. Gue jamin dia akan menyalahkan dirinya seperti gue menyalahkan diri gue karena membiarkan Nina menyimpan semua kecemasannya sendiri.
-
Semenjak kejadian itu, gue selalu memberikan perhatian gue pada Mina dan untungnya Mina anaknya lebih terbuka dalam beberapa hal.
Iya karena tau abangnya ini emosian jadi dia ngga bilang kalau abis putus dan ditampar sama mantan cowonya, gue udah puas sih karena bikin tu cowo bonyok.
Setelah menceramahinya mengenai kenapa sikap gue yang protektif ke dia, dia langsung turun dan gue memutuskan untuk pergi keluar lagi.
Ngga tau, gue tiba-tiba aja kangen sama anak ini.
Pusara yang sangat terawat ini masih ada bunga segar yang habis ditabur diatasnya, sepertinya mama atau papa abis kesini.
"Abang dateng ngga sama Mina lagi, maaf ya. Abang ngga bisa Mina liat abang nangis jadi abang ngga ajak dia"
"Hari ini abang abis mukul orang, tapi ngga parah kok karena abang ngga mau nanti kejadiannya kaya kamu. Kalau waktu bisa abang putar, abang bakal anter dan nungguin kamu malem itu supaya ngga ada tuh kejadian kamu dipojokin sama mereka. Abang minta maaf ya Nin"
"Abang kangen sama Nina, dateng ke mimpi abang ya?"
-
Instagram update!
Mashiho
I just miss them randomly sent me a thousand of photos together. Though Nina is not here anymore, Mina still doing it all day