Pantai Biru

1 0 0
                                    

Pantai biru dahulu ialah Labuan merah
Bayanganku terbawa ke zaman itu
Detik itu…
Negeri Kincir Angin berada di atas angin
Menit itu…
Derap tapak bangsawan biru kian memburu
Tatkala tersadar…
Manusia itu akan membawa petaka bangsa.

Aku dungu
Namun Pasti
Di ujung tanduk sana
Tiap butir kata terucap
Bangsawan biru telah berdusta

Beliau mendekati Abahku
Perasaanku bercampur
Instingku menajam
Mataku terbalak
Iblis akan membius Abahku

Aku menggigil ketakutan, naluriku menghitam
Hatiku berbisik
Jangan…
Akalku bergunjing
Jangan
Mulutku berteriak
“Jangan!”

Terlambat
Petisi telah terisi
Ruh setan terpancar dari sukma iblis
Membias, mengambil, menjemput Abah
Ke jalan neraka hitam

Terima kasih
Pulauku telah terpencar…
Terima kasih
Rakyatku telah terpecah…
Terima kasih
Negeriku telah hancur….

Labuan merah kini menjadi Pantai biru
Kupandang langit senja
“Tuhan, apakah Aku salah?”
Angin semilir melintir wajahku, mereka berbisik
“Tidak”

Air mataku menetes…
Negeriku telah merdeka, selamanya.

Antologi SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang