𝘚𝘢𝘬𝘢-𝘬𝘶, 𝘏𝘢𝘳𝘪𝘮𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘛𝘦𝘳𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳

7 1 0
                                    

Esa, Akbar, dan Fana. Sudah 75 tahun Indonesia merdeka, ternyata perjuangan belum (akan) berhenti. Kaum kami akan melawan kaum kita, Kaum Adam dan Hawa akan melawan pacekik.
Pusaka berdiri di tahtanya. Berkibar dengan pesonanya, berdiri di atas dilema. Tak gentar tak gusar. Melambai menggerus arus, Ke arah keadilan mutlak.
Namun bagaimana hari ini?  Pahlawan Negeri berdiri di Surga, mereka berkata dengan lembut, "Apakah mereka pernah membangunkan Harimau yang tertidur?"
Nihil, tak ada yang berani membangunkan harimau itu. Karena kami tidak tahu siapa, atau apa "harimau" itu.
Pejuang kini berbisik, mereka sepakat. Dengan tak mengucapkan satu patah kata, mereka menatap sang saka merah putih.
Sembari tersenyum, mereka berkata.

"Kalian, selama bendera pusaka masih berkibar, kalian dapat mengubah negeri ini, atau menghancurkannya"

Antologi SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang