Bambu Terakhir

25 3 1
                                    

Mamaku sedang duduk di teras, memandangi tanaman bambu di depan rumahku, aku menghampirinya. "Mama kenapa?", alih-alih menjawab pertanyaanku, mama malah berkata, "Kamu lihat bambu itu, Nak?". "Iya mah, kenapa memangnya?" tanyaku heran. "Bambu Runcing..." , "Bambu Runcing?", ujarku keheranan. Mama lanjut melamun, tiba-tiba berlari ke dalam rumah, saat kembali ke luar, mama membawa foto ayah. "Mama mau apakan foto ayah?", lagi-lagi mama tak menjawabku, beliau hanya berjalan perlahan, sambil menatap kehampaan, menuju taman bambu. Setelah meletakkan foto ayah di tengah taman, beliau berkata, "Ayah, sudah 75 tahun Indonesia merdeka, terimakasih ya". Lalu aku bangkit, berlari, lalu memeluk mama...

Antologi SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang