9

177 38 1
                                    

votenya gak naik-naik😭
———

"Ne, khamsamnida." Ucap Seungkwan usai membayar makanan pesan antar.

Seungkwan membawa makanan ke dalam rumah dimana Wonwoo dan si tuan rumah, Seok Min duduk santai di ruang keluarga sambil menikmati minuman mereka.

"Kau yang traktir, kan?" Ucap Seok Min mengeluarkan makanan berisi ceker pedas dari kantong plastik.

"Ini semua sudah ku bayar. Tentu saja aku yang meneraktir." Balas Seungkwan dengan nada pasrahnya.

Seok Min memberikan cengiran senangnya.

"Mana minumanku?" Tanya Wonwoo yang membongkar seluruh plastik tapi tidak menemukan minumannya.

"Ini." Seungkwan menaruh minuman kotak berukuran sedang didepan Wonwoo.

Melihat Wonwoo meminumnya dengan nikmat Seungkwan dan Seok Min hanya bisa menghela nafas memperhatikan sahabatnya minum susu coklat setiap kali ia ada masalah. Sudah lama Wonwoo tidak menyentuh minuman keras. Ayah dari si kembar itu tidak lagi membiasakan diri minum alkohol setiap kali stres. Semenjak memiliki masalah dengan istrinya Wonwoo justru semakin merubah sikapnya jadi lebih baik dan benar-benar menjauhi apa yang tidak disukai istrinya. Menurut Wonwoo jika dia menunjukkan ada masalah dengan minum alkohol hal itu akan menjadikannya terlihat seperti suami dan ayah yang tidak berguna yang hanya bisa meratapi kesedihan dengan alkohol. Wonwoo tidak ingin istri dan anaknya kecewa jadi yang dilakukannya adalah minum susu coklat dan makan makanan pedas.

"Gwiyowo.." Celetuk Seok Min sambil menyubit pipi Wonwoo gemas.

"Ah, ngomong-ngomong ada apa dengan semua barang ini? Kau ingin membuat kamar baru?" Ucap Seungkwan yang penasaran dengan kasur dan beberapa barang yang di taruh dibawah tangga dekat mereka duduk.

"Wonwoo-ya, bagaimana denganmu?" Bukannya menjawab pertanyaan Seungkwan, Seok Min justru bertanya pada Wonwoo.

"Aku bertanya padamu kenapa kau malah mengalihkan pertanyaan ke orang lain." Geram Seungkwan.

"Itu adalah barang-barang untuk kamar Jae Seon yang disiapkan oleh ibuku, uri eomma. Jika kau sungguh bercerai mungkin ibuku akan menikahkanku dengan Jia."

Seungkwan tidak bisa menahan tawa gelinya mendengar itu. "Setelah membuat kamar Jea sekarang Jae Seon juga?"

Seok Min mengangguk lemas. Sebagai ibu yang amat mendambakan kehadiran seorang cucu, Minha sangat memanjakan Jae Seon dan Jea. Saking sayangnya Minha membuatkan kamar untuk Jea lebih dulu sebelum Jae Seon. Minha membuatkan kamar untuk Jae Seon yang lebih luas dari Jea karena Jae Seon menginginkan space lebih untuk tempat bermain game dan ruang menonton film. Sementara sang ibu repot menyiapkan segala hal untuk si kembar, Seok Min sebagai tuan rumah sesungguhnya hanya bisa pasrah rumahnya ini memiliki banyak perbaikan dan penambahan ruang hanya untuk anak orang lain.

"Wah.. ibumu sangat luar biasa." Ucap Seungkwan kembali terkekeh.

"Wonwoo-ya, bantu aku. Aku tidak ingin menikah dengan Jia." Ucap Seok Min memegangi lengan Wonwoo dengan nada memohon.

"Kau tidak usah khawatir." Ucap Wonwoo menepuk bahu Seok Min.

"Wae? Apa ini artinya kalian tidak akan bercerai? Sungguh?"

PINWHEEL 3 [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang