6. Nonton Voli

134 28 0
                                    


Ini bunda salah ngasih gula apa gimana, kok malah manis

Gabin mengamati makanannya, kemudian melihat bundanya yang mendekat bersama Safa.

"Bunda salah ngasih garem jadi gula ya, kok manis?".

"Loh kamu ngambil yang mangkoknya kecil?, itu emang manis, ambil yang besar itu sup kayak biasanya".

Gabin terlihat bingung, namun dia tetap mengambil ditempat yang besar, dan benar, rasanya seperti sup pada umumnya, lah terus yang manis buat_.

Melihat Safa yang mengambil dari mangkok kecil, membuat Gabin mengerti, yang manis buat Safa ternyata.

Eh.

"Kok dilihatin terus, kamu mau supnya Safa?". Gabin langsung menggeleng, bukan gitu maksudnya dia lihatin sup itu.

Tapi, supnya rasanya manis, jadi aneh gitu dilidah Gabin. Safa jadi melihat kearah Gabin, tapi dia terus melanjutkan makannya.

Selesai makan, Safa sama bunda beres beres, gabinnya malah nonton tv, tadinya mau bantuin, tapi kata bunda gausah. Yaudah.

"Gak ada yang bagus dikit apa, sinetron semua". Gabin menoleh kearah dapur, bundanya tengah asik sama Safa sambil ketawa tawa gitu.

Karena bosan sendirian, Gabin memutuskan mendekat, "Bunda, ayah pulang kapan?".

"Tumben tanya ayah, kangen?".
Gabin mencibir sambil duduk dikursi, matanya menatap Safa yang memunggunginya.

"Masih lama ayah pulangnya, kamu ada cuti kapan?".

"Masih dua minggu lagi, lagian cuman 3 hari".

"Kita kerumah nenek ya, Safa juga ikut".
Safa tampak ingin menolak, tapi melihat tatapan bunda membuatnya diam, begitu saat matanya melirik kearah Gabin, cowok itu tampak menatapnya lekat.

Sejujurnya Safa merasa ada yang berbeda dari Gabin sejak pulang sekolah tadi, apanya ya, auranya mungkin, tapi Safa juga tidak ambil pusing.

Gabin berdiri, menaiki tangga menuju kamarnya meninggalkan Safa dan bunda yang masih berada di dapur.

"Disana rame, ada sepupunya Gabin juga".
Safa tersenyum membalas perkataan bunda.

Setelah selesai bersama bunda, Safa juga kembali kekamarnya, karena besok libur dan tidak ada tugas yang harus diselesaikan,bahkan tugasnya sudah ia selesaikan semua.
Safa duduk di kasur memeluk kakinya sambil bersandar. Dia menatap lurus kedepan

Setiap malam, ia selalu merasa sendirian.

                                    [SdG]

Cahaya matahari menelusup melalui celah celah jendela, mengusik seseorang yang masih terlelap, matanya perlahan terbuka, dia tidur lagi sehabis subuh, dan sekarang malah kesiangan.

Dia Safa, dan sekarang memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, selesai mandi menyibak korden dan membuka jendela, karena posisi kamarnya dibelakang, saat membuka jendela langsung disuguhi oleh lapangan kecil belakang rumah bunda.

Dan dilapangan itu, ada Gabin yang lagi main bulu tangkis sendirian. Lebih tepatnya cuma melambung lambungkan kok.

"Heh sini Lo".

Mata Safa mengerjap kemudian masuk kedalam untuk menghampiri Gabin.

"Kenapa?".
Gabin memberikan raketnya pada Safa, dan ia mengambil lagi raket yang satunya.

"Lo situ, main sama gue".

"Tapi aku gak bisa main Gabin".

"Bukanya kemarin udah diajarin, sama siapa tu". Gabin berdecak,kemudian memberikan kok untuk Safa. "Ya udah Lo yang servis".

Semut & Gulanya [Soolia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang