7. Panas

158 29 1
                                    

"Loh ada kalian juga".

Gabin, Rajen,dan Saila menoleh serentak, gak terkejut sih kalau Raja doang, tapi sama Safa, yang membuat mereka sedikit terkejut apalagi Gabin tadi gak sama Safa, tapi malah si Raja.

"Loh Lo bareng Safa?". Tanya Saila heran.

"Gak lihat nih".

"Gercep banget Lo ja". Ujar Rajen.

Safa duduk disamping Gabin yang kosong disusul oleh Raja, jadi Safa diapit oleh Gabin dan Raja.

"Gabin nonton juga?". Tanya Safa, terkejut juga melihat Gabin disini, Safa kira Gabin dirumah.

"Hm". Jawab Gabin singkat tanpa menoleh, sebenernya Gabin juga tahu kalau ada Saila yang lagi natap dia sambil ngeledek. Jujur Gabin gak tahu maksud Saila apa.

Akhirnya mereka nonton pertandingan bareng, Rajen paling heboh sama Saila, soalnya temen mereka ada yang ikut tanding. Gabin menonton dengan diam, sambil sedikit lirik lirik sebelah.

"Raja pacarnya siapa?".

Mata Gabin melebar setelah mendengar itu dari Safa, tapi Gabin tidak langsung menoleh, memilih mendengarkan apa yang mereka katakan. Dan pasang telinga rapat rapat soalnya berisik.

"Gue gak punya pacar Safaa". Raja gemes sendiri mau bilang itu tadi.

"Terus nanti aku minta maafnya ke siapa?".

Kok gerah ya, Gabin mengibaskan kaosnya pelan.

"Ke mama aja gimana, Raja masih punyanya mama soalnya".

Rasa pengen muntah.
Gabin melepas jaketnya, gerakannya sedikit menyenggol Safa, membuat Safa menoleh, tapi kembali menatap Raja.

"Ya udah bilangin ke mama, aku minta maaf".

'uhuk'. Gabin tersedak liurnya sendiri, jadi batuk batuk dia, dan membuat mereka berempat menatapnya.

"Ngapa Lo?". Tanya Rajen, tapi Gabin masih batuk batuk.
Saila segera memberikan air minum buat Gabin.

"Gabin gak papa?". Tanya Safa sedikit khawatir, dan Gabin hanya meliriknya sekilas.

"Keselek ludah gue". Ujar Gabin.

Mereka kembali seperti semula.

"Kenapa gak bilang sendiri aja?".

Gabin tiba tiba berdiri "YOO FIGHTING FIGHTING, SEMANGAT!!!".
Bahkan Rajen cengo, Saila terkesiap, setelah meneriakkan itu Gabin kembali duduk.

Dan beruntung Gabin saat tidak lagi mendengar perkataan dua orang disebelahnya, lebih tepatnya mereka tidak lanjut berbicara.

ngapain sih tadi
Kalau dipikir pikir oleh Gabin, kok dia jadi malu sendiri ya, apalagi keadaan orang orang pada duduk, dia berdiri sendiri. Oke pasang muka tembok.

"NICEEE". Teriak penonton, yah klub voli sekolah Gabin menang, tapi ini hanya sebatas latihan tanding sama sekolah sebelah sebelum kejuaraan.

Mereka semua berdiri hendak meninggalkan tempat duduk, tapi seseorang membuat kelimanya terhenti.

"Loh Safa nonton, Kok gak bilang?".
Gabin kenal dia, namanya Atta kapten voli sekolahnya.

"Lo kenal Safa Ta?". Tanya Rajen.

Mungkin cuman Raja aja yang bingung, soalnya dia gak satu sekolah sama mereka, terus tadi memang sekolah Raja yang kalah dalam latihan.

"Gue mantannya Safa".

Gabin terkejut walau tidak terlihat dirautnya, dia menatap Safa.

Mantan?

"Oh iya Attakan ikut voli, maaf gak merhatiin tadi". Kejujuran Safa membuat batin Gabin tertawa, sedangkan Atta memilih untuk tersenyum.

Semut & Gulanya [Soolia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang