Pagi ini sekolah masih tampak sepi, mungkin karena hujan yang mengguyur jadi banyak murid yang terjebak di perjalannya.
Kali ini pun Tzuyu tidak berangkat bersama dengan Jaemin. Karena Jaemin berangkat menggunakan motor dan hanya memiliki satu jas hujan, maka dari itu Jaemin menyuruh Tzuyu untuk berangkat menggunakan taksi.
Tzuyu memasuki ruang kelasnya yang sama sepinya, hanya ada 5 orang disana-6 dengan Tzuyu. Kedua sahabatnya pun belum datang, biasanya Eunbi akan datang duluan dibanding Tzuyu, dan Arin ya memang sering terlambat.
Tak lama kemudian Eunbi datang dengan seragam yang agak basah kuyup, Pasti kehujanan di perjalanan. Eunbi pun langsung duduk di bangkunya.
"Arin belum dateng?" Tanya Eunbi.
"Belum. Ya kamu tau kan dia kaya gimana." Balas Tzuyu.
Selanjutnya kelas diisi dengan keheningan. Satu persatu para murid memasuki kelas dengan keadaan yang rata-rata basah kuyup, membuat lantai kelas menjadi licin.
Dan dengan cerobohnya seorang Choi Arin, Ia memasuki kelas sambil berlari. Tanpa menyadari bahwa keadaan lantai kelas itu licin.
Brukk
"Mama sakit huwaa."
Seketika seisi kelas mengalihkan pandangannya pada Arin yang terjatuh dengan posisi telungkup. Dan bukannya membantu, mereka malah menertawakan, termasuk Eunbi dan Tzuyu.
Arin berdiri sambil meringis, merasa badannya sangat sakit. Apalagi tangannya yang Ia gunakan sebagai penyangga kepalanya saat terjatuh.
Tapi sungguh, linu yang dirasa ditubuhnya tak sebanding dengan rasa malu yang Ia dapat. Apalagi saat orang-orang menertawakannya, tanpa ada yang mau membantu dirinya.
Ia pun mendudukan tubuhnya di bangku dengan hati-hati. Masih dengan wajah yang cemberut karena kesal.
"Makanya lain kali hati-hati, kalo masuk kelas tuh jangan sambil lari." Eunbi memberinya wejangan, masih dengan tawa yang menghiasi wajahnya.
"Ih lo berdua tuh nyebelin tau ga! Gue jatoh bukannya ditolongin, malah ikut ngetawain."
"Ya lagian kamu sih jatoh kok telungkup, cosplay jadi kura-kura?" Tzuyu ikut menimpali sambil tertawa.
Arin dengan masih wajah kesalnya hanya menelungkupkan kepalanya diatas meja.
~~~
Jam pulang sekolah yang ditunggu-tunggu telah tiba. Tapi tidak bagi para pengurus osis, karena mereka lagi-lagi harus bekerja keras untuk acara pensi yang semakin dekat.
Dan selalu seperti Mark terlambat datang kumpulan. Kali ini Ia tidak sendiri, tapi ditemani dengan Haechan dan Jisung.
Haechan dan Jisung memang satu geng dengan Mark. Tapi ketika diadakannya kumpulan osis Mark selalu telat, biasanya Ia selalu mengatakan ada yang harus dibereskan. Entah itu urusan apa Haechan dan Jisung pun tidak tahu.
"Kenapa sih lo telat terus?" Tanya Eunwoo pada Mark dengan nada kesal. Mark pun hanya mentapnya datar.
"Dan sekarang lo bawa-bawa orang buat ikut telat juga." Eunwoo masih kesal.
"Gue ada urusan sama anak dreamies."
"Yang sebelumnya? Yang kemarin-kemarin? Ada urusan juga lo sama anak dreamies?"
Mark diam tak bergeming.
"Haechan sama Jisung juga anak dreamis tapi gapernah telat sebelumnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Enough | Tzuyu ft. Mark [COMPLETED]
Fanfiction"Karena saat bersamamu semuanya tak pernah cukup" "Jangan terlalu polos : jangan terlalu barbar" "Jangan terlalu benci : jangan terlalu cinta" "Tertawalah, menangislah, tapi jangan lupa tersenyum" "Jangankan menjadi sandaranmu, jadi pasangan hidupm...