14: Kembali(?)

863 119 34
                                    

Daripada kalian bingung mau tim siapa, mending Jeno sama Jaehyun kita jodohin yuk!!!

Ada apa chapter kali ini? Yuk kepoin!!

Jangan lupa voment nya!!😘❤️

Happy 3k reads

Selamat membaca!!

🐶🐶🐶



"Mau buah Ra?" Tanya Jeno padaku. Aku menggeleng lalu kembali fokus pada Juno yang sedari tadi menggenggam tanganku sambil bercerita tentang mimpinya hari ini.

Aku tidak sadar Jeno berdiri di sampingku "minum dulu Ra" pinta nya. Akuoun mengambil botol yang disodirkan Jeno dan meminumnya beberapa teguk.

Jeno ga ke kantor, sejak beberapa hari lalu memang sudah gitu. Kadang Jiwon datang ke rumah sakit bawain beberapa berkas buat Jeno kerjain lalu paginya Jiwon ke sini untuk ambil berkas yang udah dikerjain.

"Kamu mau makan apa? Aku beliin" tanya Jeno.

"Juno mau roti koi!!" Seru Juno dengan semangat.

Kalian tahu kan? Kue berbentuk ikan dengan isian kacang merah, ubi atau keju. Juno mimpi makan kue itu tadi malam.

Dan ya, memang dia menyebutnya roti koi karena ia sempat berdebat dengan Ryu itu ikan koi atau ikan emas. Namun akhirnya Juno yang mengalah.

"Aku gausah deh"

"Yakin?"

"Iya"

"Oke, Juno tunggu ya? Ayah beliin kue nya" pamit Jeno sambil memamerkan senyumnya.

Juno mengangguk namun tak lama kemudian alisnya mengkerut "ihh ayah, bukan kue tapi roti ikan koi" katanya sedikit marah. Aku dan Jeno sama-sama tertawa "iya iya roti ikan koi" kata Jeno sebelum keluar ruangan.

Drtttt drtttt

Ponselku berbunyi, saat kulihat nama yang tertera adalah nama Kakakku.

"Halo? Kenapa Kak?"

"Bentar lagi kakak nyampe sama ayah sama mertua kamu. Kakak sendiri sih, Ryu ga enak badan"

"Kakak gausah ke sini ih, kasian kakak ipar jagain Ryu sendirian"

"Yang kasian itu kamu, udah bunting, anaknya sakit, mau cerai pula. Kamu nih ya—"

"—doy fokus nyetir. Ngomelnya nanti aja, kamu nih mau memperpendek umur ayah ya?" Aku tertawa mendengar omelan Ayah pada kak Doyoung. Bapak tua itu masih aja..

"Selamat kamu dibelain ayah, gini deh kakak ngomelnya nanti. Pokoknya kamu keluar bareng Jeno, harus bareng Jeno gaboleh bareng yang lain. Kalian beli kado buat Juno"

"Buat?"

"Buat jungkir balik berjamaah, ahh gatau deh pusing kakak ngomong sama kamu. Nanti aja deh"

"Eh apa dul—" telfonnya diputus secara sepihak. Kaya nya memang mereka bener-bener udah deket.

Jeno memunculkan wajahnya di pundakku membuatku terkejut tapi si oknum malah cengar-cengir tanpa besalah.

"K-kok cepet?" Tanyaku masig mengatur nafas.

"Baru selesai dibuat, sepi juga sih kios nya. Masih anget nih" tangannya menyodorkan sebungkus kue cengan paperbag berisi kue yang Juno mau di dalamnya.

Tanpa banyak basa-basi aku langsung menyuapi Juno, ya karena masih panas jadi tangan mungil anakku ini tidak akan kuat memegangnya.

Kupikir kak Doyoung beneran sudah dekat tapi ga muncul-muncul. Ini dia yang bohong atau aku yang mudah dibohongi?

[2] Blooming | Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang