Sepertinya kalian bakalan sedikit seneng baca chapter ini soalnya ada kejutan diakhir chapter, beneran deh aku jamin kalian bakalan seneng😬
Btw, happy 2K reads🥳
Jangan lupa voment❤️
Selamat membaca!!
🐻🐻🐻
Jeno melaporkan masalahnya ke polisi sekarang. Ia mendapat telfon tadi dari pengganti sekretarisnya—Jiwon—kalau ada polisi yang datang untuk mengecek CCTV kantor. Jeno juga membayar beberapa juta won untuk menutup mulut pihak kepolisian agar masalah ini tidak diketahui media.
"Jiwon, kamu bisa handle beberapa pekerjaan saya juga? Saya naikkan gaji kamu kalau kamu sanggup dan hasil kerja kamu bagus. Kondisi anak saya sedang ga baik jadi saya bisa aja dateng telat dan pulang lebih awal" Jeno ingin menuruti nasihat istrinya itu untuk bersikap lebih baik lagi pada anaknya, Juno.
Jiwon tampak siap dengan permintaan Jeno. Karena Jiwon juga bukan pegawai baru jadi tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan pekerjaan seorang sekretaris.
Namun saat menuruni lift hati Jeno sedang tidak bahagia. Jujur saja sedih sekali sekarang Jeno ini. Bahkan di saat seperti ini, tidak ada yang bisa menghibur Jeno. Kondisi anaknya sekarang, kelakuan kekasihnya dan fakta bahwa umah tangga nya tidak baik-baik saja membuat Jeno pusing berkali-kali lipat.
Karena perasaan sedih namun mengganjal itu Jeno mampir sebentar ke mini market sebelum pulang. Ia mengurungkan niat untuk ke rumah sakit. Karena Ia berencana membeli soju untuk diminum. Memang terlihat seperti pilihan buruk untuk seorang Ayah yang anaknya sakit. Tapi Jeno benar-benar sedang butuh alkohol.
Dengan gontai Jeno membawa kantong hitam berisi beberapa botol soju. Melempar asal jas dan tas kerja nya diatas Sofa. Pria tinggi itu duduk di meja makan lalu membuka boto soju pertamanya
"Hahh... aku orang yang jahat rupanya.. menelantarkan anak dan istriku demi wanita lain yang bahkan tidak benar-benar ku cintai.. heol.. Lee Jeno kamu brengsek" ucap Jeno sembari meneguk botol soju pertamanya.
Pahit Soju memang tidak seberapa, namun rasa panas setelah meneguk cairan itu terasa amat sangat di kerongkongan Jeno.
Satu tegukan lagi dan kini alkohol itu tinggal setengahnya saja "aku...aku bodoh sekali, entah apa yang aku pikirkan waktu itu... cih, Lee Jeno kamu pengecut" ucap Jeno lagi. Belum, dirinya belum mabuk. Baru dua kali teguk tidak membuat laki-laki bermarga Lee itu mabuk seketika.
"Huft,, wanita sialan!! Aku tau kamu butuh uangku tapi aku juga butuh seseorang untuk di sampingku" lanjut Jeno lagi.
Karena Jeno merasa, selama ini Jeno akan merasa lengkap kalau di rumah saja. Karena Sora selalu memperhatikannya di rumah tapi sibuk dengan Juno saat Jeno diluar rumah. Bukan salah Sora juga, apalagi Juno yang membutuhkan perhatian lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Blooming | Lee Jeno
Fiksi PenggemarSekuel dari buku Uncle | Jung Jaehyun, Kalian pikir bunga di padang akan terus mekar dan tidak layu? Kalian salah.