Part 33

330 41 11
                                    

Gimana ni para pendukung Evan dan mas Al? 🤣🤣

    .....
     Beberapa menit berlalu,Lula masih menunggu para kakak ipar dan juga yang lainnya. Saat ini dia sedang duduk dikoridor kelas Ufi. Tak jauh dari sana Evan dan Al ternyata sedang memperhatikan wanita itu.

     "Cherry mau mangga." Rengek Lula kepada sahabatnya itu.

      "Mangga muda? Yaudah Yaudah lu bersyukur punya sahabat yang bisa kayak suami. Oke Nathan lu harus liat kalau gue yang bantuin peran lo saat ini." Ucap Cherry sambil mengelus ngelus kepala sahabatnya itu dengan sayang.

     "Cherry jangan tinggalin Lula."
     Rengek Lula kembali saat Cherry akan pergi untuk menuruti ngidamnya itu. Lantas gadis itupun hanya bisa bersabar dengan sikap Lula saat ini.

     "Biar aku aja yang beliin." Sela Evan yabg entah kapan sudah berada didepan Lula.

      "Saya saja." Sambung Al yang juga sudah berada disamping lelaki tampan itu. Sontak hal itu membuat Lula dan Cherry memandang aneh kepada kedua pria didepan mereka itu. Kenapa mereka tiba tiba berada sini? Dan satu lagi,kenapa mereka mengetahui jika Lula sangat ingin mangga? Apa mereka sedari tadi menguping. Tapi sayangnya Al tidak mendengar ucapan Cherry yang menyebut nama Nathan.

      Tanpa menunggu persetujuan Lula,Evan dan Al pun segera bergegas pergi dari hadapan mereka berdua dan saling bergegas untuk membelikan buah yabg diinginkan wanita hamil itu.
Ditengah tengah perjalanan Al pun menyadari apa yang dia lakukan saat ini. Sekelebat pertanyaan pun memenuhi otaknya.

     "Kenapa juga aku peduli dengan wanita itu? Ah sudahlah ini karena aku dosen yang baik saja." Gumam Al yang masih menyangkal rasa pedulinya terhadap wanita itu. Padahal dia baru saja mengenal wanita yang saat ini sedang mengandung itu.

    Lai halnya dengan Evan yang saat ini juga sangat bersemangat membelikan apa yang diinginkan wanita itu. Dia berjanji untuk menjaga Lula dengan nyawanya. Dia tidak mau lagi mengulangi kesalahan yang sama sehingga membuat dia tidak bisa memiliki wanita itu.

     "Nathan,aku berjanji akan menjaga Lula dan menjaga anak kalian berdua seperti menjaga darah daging ku sendiri." Tekad lelaki itu.

-----

    Tak membutuhkan waktu lama,Al dan Evan pun sudah membawakan buah mangga yang diinginkan wanita manis itu. Bahkan mereka membeli pisau juga untuk mengupas buah tersebut.

     "Biar aku yang mengupas kan kulitnya ." Ucap mereka berdua serentak. Sontak saja pandangan mereka berdua pun saling beradu dengan tajamnya.

      Karena tidak mau ambil pusing,akhirnya Lulapun menerima keduanya. Dari Evan dan juga Al.

     "Kok mangganya asem banget!! Hwaaaa kalian berdua ingin membuat Lula sakit perut ya." Tangis wanita itupun akhirnya pecah dan membuat kedua pria itu saling menatap dan bertanya tanya.

     "Bukannya wanita hamil enaknya mangga muda ya?" Tanya Al kepada Lelaki Disampingnya itu.

      "Iya aku rasa juga begitu. " balas Evan yang juga bingung.

     "Aduh kenapa malah saling nanya2 gini sih!! Kan ga lagi belajar !! Beliin mangga tu yang manis dong!!" Sambung wanita hamil itu dengan nada kesalnya.
 
      "Hhhh?" Balas mereka berdua kembali bersamaan.

     Sementara Cherry hanya bisa terbengong melihat drama didepannya ini. Biasanya wanita hamil ingin mangga muda,lalu kenapa sahabatnya ini malah berbeda? Sepertinya dia yakin jika Lula memang limitid banget.

     "Lihatlah Nathan baru sehari kepergianmu,Lula sudah menjadi rebutan dua lelaki tampan ini." Batin gadis itu yang memutuskan untuk memainkan hanphonenya dari pada melihat drama sahabatnya itu dengan kedua pria tampan dihadapkan mereka.

      "Nga hhhh hhh kakk!! Lula mau mangga manis!!" Perintah gadis itu penuh penekanan. Karena tidak mau melihat gadis itu kembali merengek seperti bocah SD akhirnya dua pria tampan itu segera pergi.

      "Kenapa kamu tidak memberitahu saya kalau Lula mau nya mangga manis?" Tanya Al yang entah kenapa memilih masuk kemobil mahasiswanya itu.

     "Kenapa bapak masuk kemobil saya?" Evan pun malah menanyakan hal yang berbeda.

     " saya capek nyetir!! Udah ga usah banyak tanya!! Cepat kita pergi." Perintah Al yang membuat Evan mengurungkan niatnya untuk mengusir dosennya ituu. Saat ini yang paling penting adalah mangga manis. Jangan sampai dia membuat Lula kembali merengek seperti tadi.

     Suasana di mobil pun sangat hening,sementara mereka sudah mendapatkan mangga manis dan saat ini sudah tiba di universitas tersebut. Dengan langkah tergesa mereka pun melihat wanita tersebut sedang menikmati eskrim rasa coklat ditangannya.

      "Lula ini mangganya." Ucap Evan lembut.

     "Kakak sama bapak telat! Lula udah ga mau mangga lagi ." Balas Lula yang langsung menarik tangan Cherry ketika melihat para kakak iparnya sudah keluar dari kelas mereka.

    Mendengar itu Al pun langsung pergi keruangannya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Begitu juga dengan Evan yang hanya mengelus dadanya itu.

      ------

Diruangan yang sangat mewah itu seorang pria dewasa yang sangat tampan masih tidak mengerti dengan apa yang dilakukannya tadi. Dia melakukan hal yang sama sekali tidak pernah terfikirkan oleh dirinya. Demi seorang wanita hamil yang baru dikenalnya dia mau pergi membelikan buah ?? What?? Apa dia sudah kehilangan akal?

    "Ayolah Al,jangan pedulikan wanita itu!! Ini bukan seperti dirimu!! " batin Al yang kembali berusaha menyadarkan dirinya. Entah kenapa dia merasa tidak busa mengabaikan wanita itu. Bahkan disaat dia sudah tau jika Lula sudah menikah dan sudah memiliki anak,dia tetap tak bisa melepaskan pandangannnya dari wanita yang menggemaskan itu. Lihatlah bahkan model dan artis terkenal kalah dengan pesona wanita hamil itu. Al tidak pernah menatap wanita lebih dari 5 detik. Padahal semua gadis yang mengejarnya sangatlah cantik dan sangat sexy . Seperti nya dia harus pergi kerumah sakit untuk memperbaiki otaknya.
Kenapa saat ini hanya wajah wanita itu yang selalu melintas dipikirannya.

     Untuk melupakan wanita itu,Al pun memeriksa beberapa email yang masuk dari perusahaannya.

     "Lulaaaaa!!! Sebenarnya kau siapa???" Teriak lelaki itu sambil melemparkan hanphonenya. Kenapa di email masuk pun ada wajah wanita itu.

    "Aku harus pergi kerumah sakit sebelum aku menjadi gila!" Ucap lelaki itu lagi sambil segera keluar dari ruangannya. Untuk saat ini dia tidak mau melihat wanita itu. Bisa bisa semua orang yang dia temui terlihat seperti wanita itu.

---
   "Kakak iparr Ayok kita pulangg." Seru Lula sambil menghampiri para kakak iparnya itu.

     "Wah Lula,kamu sangat menggemaskan." Ucap Ana sambil merangkul adek iparnya itu. Sementara yang lain juga berpikiran yang smaa .

   "Apa kamu menginginkan sesuatu Lula?" Tanya Kia lembut. Pasalnya dia mengetahui jika ibu hamil akan merasakan yang namanya ngidam.

    "Hmhm untuk saat ini tidak ada Kia." Balas Lula dengan senyum manisnya.

     "Nathan,bisakah kamu menurunkan Eksrim dari langit?" Ucap Lula tiba tiba dengan raut wajah yang mendadak sendu.

     "Jika Kak Nathan mengirimkan Eskrim dari langit maka akan mencair Lula." Ujar Silvi yang mencoba menghibur wanita itu.

     "Iya betul banget,gimana kalau kita ke mall skrg?" Usul Dilla. Dia berharap hal ini akan mengurangi kesedihan Lula.

    "Bener banget!! Kita sekalian shoping! Kapan lagi kita pergi bareng bareng." Sambung Ufi yang juga tak mau melihat raut sedih sahabatnya itu. Cherry pun juga menyetujui usulan tersebut. Sementara Azka,Arsen,Byan,Evan,Zio dan yang lainnya hanya bisa memgikuti kemana perempuan ini pergi.

.....

  

Don't Hurt Me Again (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang