_Olahraga bareng kakak kelas_
Seorang gadis menuruni udakan tangga dengan senyum yang terus mengembang. Kaki jenjangnya melangkah menuju ruang makan. Sesampainya dimeja makan, gadis itupun menyapa orang-orang yang tengah menyantap sarapan, "Pagi Bunda, Papa, Kak Chelsea."
Tidak ada yang menyahut sapaan gadis itu. Walaupun sedikit kecewa karena diabaikan, senyumnya tetap terpatri manis menghias wajah cantiknya.
Saat tangan mungilnya ingin menarik kursi, tak sengaja ia melirik kearah Chelsea, kakak tirinya yang mendelik tak suka.
"Bunda, Ayah, Tsyca berangkat ya!" seru gadis itu.
"Loh, kenapa tidak sarapan dulu?" tanya Papa.
"Tysca lupa kalau hari ini piket kelas jadi harus datang lebih awal," terangnya.
"Ya sudah hati-hati ya," Tysca pun mengangguk.
***
Gadis remaja itu, berjalan hingga depan komplek perumahannya. Kepalanya celingak-celinguk mencari kendaraan umum yang bisa ia tumpangi untuk ke sekolah. Lima menit berlalu, sebuah angkot datang dari arah kiri jalan. Dengan cepat Tysca memanggil dan melambai-lambaikan tangannya.
"Paman, angkot!" Teriaknya dengan kencang takut-takut jika si sopir tidak mendengar.
Sopir angkot pun berhenti dan Tysca masuk, seraya berkata akan kemana tujuannya.Suasana didalam angkot cukup ramai, penumpang angkot ini rata-rata anak anak sekolah dan hanya beberapa orang dewasa.
"Hai!" sapa seseorang yang membuat Tysca menolehkan kepala karena suara itu berasal dari samping kirinya.
"Kamu menyapaku?" tanya Tysca memastikan.
"Iya, boleh berkenalan? Namaku Devan," Mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
Dengan ragu, Tysca membalas uluran tangan laki-laki tersebut seraya berkata, "Aku Tysca."
"Tulis nomer handphone kamu ya," Tysca terdiam sesaat menatap Devan. Apa laki-laki dihadapannya ini serius? Ooh ayolah, mereka baru saja berkenalan.
"Hey, kenapa?" tanya Devan karena tidak mendapat respon."Ah, gapapa ko," kata Tysca kikuk. "Sini aku tulis nomernya." Selesai mengetik nomer hp, Tysca mengembalikan benda pipih itu kepada pemiliknya.
Bersamaan dengan itu kendaraan yang ditumpanginya sudah berada di halte yang tidak jauh dari sekolahnya. Tysca lalu turun dan menyerahkan ongkos pada sang sopir.***
Area sekolah masih sangat sepi, hanya ada beberapa murid yang baru datang dan salah satunya adalah Tysca. Gadis itu memutuskan untuk langsung ke kelasnya.
Tysca kembali mengingat kejadian di ruang makan tempo lalu. Ia tahu betul jika kakaknya itu tidak suka padanya. Tysca orang yang peka terhadap gerak-gerik seseorang apalagi dari sorot mata dan ekspresi.
Saking asik melamun, Tyaca tidak sadar dengan suasana kelas yang mulai ramai dipadati teman-temannya yang baru datang.
"Woii, ngelamun aje," celetuk seorang siswa membuat Tysca terperanjat kaget.
"Ngagetin aja," Tysca mendelik.
"Sorry deh, sorry!" seru siswa tersebut. "Lo ganti baju gih, habis itu langsung ke lapangan." ujarnya sebelum beranjak meninggalkan kelas.
Tysca sempat bingung dengan apa yang diucapkan oleh cowok tersebut. Kenapa ia menyuruh Tysca mengganti baju?Menepuk jidatnya pelan, Tysca baru ingat kalau hari ini, kelasnya ada pelajaran olahraga di jam pertama. Gadis itu langsung mengambil baju olahraga yang sudah ia masukkan sebelum berangkat ke sekolah tadi, lalu bergegas menuju ruang ganti.
***
Sesampainya di lapangan, Tysca heran dengan jumlah murid yang ada. Seingatnya jumlah teman-teman di kelasnya tidak sebanyak ini.
"Astaga, gue mimpi apa semalem?"
"Ya tuhan, ini kita olahraga bareng kakak kelas."
"Seneng banget!"
"Banyak yang ganteng oi!"
Ya kira-kira begitulah dari sebagian obrolan teman-temannya, yang dapat Tycsa dengar. Ah, pantas saja jumlah muridnya dua kali lipat lebih banyak karena ditambah kelas XI.
Kringgg ... kringgggg ...
Bel pertanda masuk berbunyi dan guru mata pelajaran penjaskes pun mengintruksikan agar semua siswa-siswi yang ada di lapangan agar berbaris rapi karena akan melakukan pemanasan sebelum praktek olahraga.
"Tysca Ahmad!" panggil Pak Guru membuat semua orang saling lirik satu sama lain.
Bersambung ....
Thanks yang udah mau mampir 😙❣️
Jangan lupa kasih krisan🙏😊Krisan kalian sangat berguna untuk Aca🤗
Salam penulis amatir🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
The Forgotten Me (HIATUS)
Fiksi UmumCerita anak broken home dengan suka-duka yang dialami🍃 mampir ya🤗😙❣️ Jangan copas Jangan plagiat 😊 Mohon maaf, jika ada kesamaan nama tokoh, alur, latar tempat, waktu dsb Maka itu hanyalah ketidaksengajaan 🙏