7. Ke Rumah Sammy

394 50 2
                                    

Happy Reading Guys.

"Bukan Dad. Saya tidak akan ke Jepang... Tetapi saya mau sekolah ditempat Kakak Sekolah"

Flashback Off

Setiap kami Video Call Kakak terlihat biasa saja, ia malah menceritakan bahwa disekolah ada seseorang yang mendekatinya. Walaupun kakak selalu mengabaikannya orang itu terus mendekati Kakak.

Kakak selalu menceritakan orang itu setiap kita Video Call, Saya merasa senang Kakak bisa mendapatkan teman disana.

Karena itulah saya memutuskan untuk sekolah ditempat Kakak sekolah. Saya ingin bertemu dengannya dan mencari tau apa yang terjadi sebenarnya.

Setelah Saya pulang dari Rumah sakit waktu itu, Saya memutuskan untuk menggeledah kamar Kakak. Saya berharap ada petunjuk terkait kematian Kakak.

"Sebenarnya kamu itu kenapa sih kak"

***

"Pagi Mom, Dad"

"Pagi Sam" balas Kinal.

"Pagi Sayang" balas Veranda.

"Keliatannya lagi seneng nih" ucap Kinal.

"Daddy belum tau aja, Sammy tuh tiap hari selalu seneng" Jawab Sammy.

"Ohh. Jadi bukan karna Cia nih" kata Veranda.

"Cia siapa Ve?" Tanya Kinal.

"Pacarnya Sam mungkin" Jawab Veranda diakhirat dengan sedikit tawa.

"Ih Mommy apaan deh, Cia bukan pacar Sam. Dia itu cuma teman Sam, te..man. Daddy jangan percaya sama Mom!" Sanggah Sammy.

"Pacar juga gak papa kok Sam, kalo itu bisa buat kamu seneng Daddy izinin kok. Lagian kamu udah besar. Tahun depan kamu udah masuk kuliah, masa gak punya pacar" ucap Kinal diakhiri dengan sedikit tawa.

"Tuh Sam, Dad udah kasih lampu ijo. Mommy tau, kamu suka kan sama Cia? Kamu buruan tembak Cia gih, nanti keburu ada yang punya" tambah Veranda kemudian tertawa renyah.

"Ih..Mom sama Dad nyebelin banget sih" Jawab Sam dengan muka masam.

"Ulu ulu anak Mommy kok cemberut gitu sih haha..."

"Sammy senang kalian tak sedih lagi. Ternyata keputusan Sam benar, dengan mengikhlaskan kakak semuanya akan bahagia. Walaupun memang terasa ada yang hilang, tapi hidup harus berlanjut kan?" Batin Sammy.

"Eh Sam nanti bawa Cia ke rumah dong. Mom penasaran, dia itu orangnya gimana?" Pinta Veranda.

"Hmm...nanti Sam tanyain dulu sama Cia. Kalo dia mau nanti Sam bawa Cia ke rumah. Sam udah selesai, Sam berangkat dulu ya takut telat"

"Eh Sam ini bekalnya, Mom udah masukin menu baru kecuali nasi kepal kamu. Semoga Cia suka ya" Ujar Veranda.

"Eh iya, Makasih ya Mom. Cia selalu suka apa yang Mom buat. Kalo gitu Sam pamit berangkat sekolah dulu Mom, Dad"

"Iya, hati-hati Sam" Balas Veranda dan Kinal berbarengan.

***

"Pagi Cia" Sapa Sammy kepada Gracia yang sedang membaca novel.

"Pagi Sam" Balas Gracia yang masih tetap fokus pada novelnya.

"Hari ini tidak ke rooftop?" Tanya Sammy.

"Enggak, bentar lagi bel masuk. Nanggung"

"Oh iya ya"

"Lo kenapa kesiangan?" Tanya Gracia.

"Eh maaf Cia. Semalam Saya mengerjakan tugas sampai larut malam. Jadi saya bangun kesiangan hehe"

"Gue juga kesiangan"

"Oh ya? Saya kira kamu tidak ke   rooftop karena nungguin Saya"

"Kepedean Lo, gue baru nyampe beberapa menit sebelum Lo kesini"

"Hehe gak papa dong. Kata Daddy laki-laki itu harus pede. Soalnya biar keren"

"Huueee...pernyataan macam apa itu" Gracia berpura-pura muntah setelah mendengarkan perkataan Sammy.

"Gracia kamu kenapa? Kamu hamil?" Sammy memegang pundak Gracia karena panik.

"Susttt...Lo bisa pelan-pelan gak sih ngomongnya. Untung dikelas lagi rame, lagian ngaco banget Lo. Mana bisa gue hamil...ena ena aja gue gak pernah" Ujar Gracia kesal.

"Ena ena itu ap-"

"Udah nanya ny entar aja, udah ada Bu Celine" potong Gracia.

"Selamat pagi semuanya" sapa Bu Celine.

"Pagi Bu" Balas semua murid.

"Minggu lalu, kita sudah membahas materi bagaimana cara meresensi buku fiksi. Nah, hari ini coba kalian resensi satu buku fiksi dengan teman sebangku kalian. Kalian bisa cari bukunya di perpustakaan. Hari ini ibu ada rapat, kalian boleh pulang setelah tugasnya beres. Jadi kalian jangan berisik ya"

"Iya Bu"

Anak-anak satu persatu mulai pergi ke perpustakaan.

"Ayo Cia" Ajak Sammy.

"Mau Kemana"

"Kamu tidak dengar ya, Bu Celine bilang bukunya diperpus. Ayo, nanti kehabisan bukunya"

"Udah, gak usah"

"Kamu kalo mau bandel jangan ajak-ajak Saya donk Cia. Saya gak mau jadi orang bodoh"

"Ish..Lo nyebelin banget ya pake ngatain gue bandel sama bodoh lagi.
Lo denger ya ini, Lo gak liat. Gue bawa novel, kenapa harus jauh-jauh ke perpus sih" Ucap Gracia kesal kemudian menunjukan novel yang dia baca tadi.

"Oh iya ya hehe. Maaf ya Cia" Sammy merutuki kebodohannya dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Ya udah, nih Lo baca novelnya. Gue yang nulis tugasnya" Ucap Gracia sambil memberikan novelnya pada Sammy.

"Mending kamu aja Cia, kamu kan tadi udah baca sebagian jadi bakalan lebih cepat selesai tugasnya. Lagian tulisan Saya lebih bagus, biarkan saya saja yang menulisnya"

"Tapi iya sih, tulisan Sammy lebih bagus" Batin Gracia.

"Ya udah siniin novelnya" Gracia mengambil kembali novelnya.

***

"Huufftt...akhirnya beres juga" Ujar Sammy sambil meregangkan ototnya yang pegal.

"Cia ayo kita makan dulu. Saya sangat lapar, ini milikmu" Ajak Sammy kemudian mengeluarkan bekalnya dan memberikan bagian Gracia.

"Wah sushi" Pekik Gracia.

"Suka?"

"Ini makanan favorit gue sama Cici"

"Cici? Bukannya kamu anak tunggal ya?" Tanya Gracia bingung.

"Itu loh yang gue ceritain di rooftop. Dia dulu sering banget bawain sushi, makanya gue jadi suka shusi deh"

"Syukurlah, Mom pasti seneng kalo kamu suka. Oh iya, Saya baru ingat. Kamu hari ini gak ada kegiatan kan?" Tanya Sammy.

"Enggak. Emang knp?"

"Tadi Mom bilang dia mau ketemu sama Kamu"

"Ok"

Mereka makan dengan lahap lalu pergi ke rumah Sammy.

"Mommy Sam pulang" teriak Sammy.

"Lo kira ini hutan apa, pake teriak-teriak segala" Ucap Gracia kemudian memukul bahu Sammy.

"Hehe maaf Cia"

"Sam kok udah pulang?" Tanya Veranda sambil berjalan ke arah Sammy.

"Tante?"

***


Pantengin terus cerita Hitomi Chan Ok 😊

Jan lupa Vote & Comment-nya.


You Are My Star [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang