Hari ini Kayla benar-benar tidak semangat. Tidak mendapat balasan apapun dari Gabriel. Dan cowok itu tidak masuk sekolah, kepikiran terus. Apalagi tentang semalam Gabriel bersikap aneh padanya. Seperti ada yang disembunyikan, Kayla tidak tahu apa sebenarnya. Apa mungkin traumanya kambuh? Tapi, itu tidak mungkin bukan?
Tante Lisya pernah bercerita sedikit tentang masa kecil Gabriel dan alasan Gabriel menjadi anak pendiam dan pemurung. "Masa sih?" batinnya seraya memainkan pulpennya. Cewek itu tidak fokus pada pelajaran pak Sehun pagi ini. Otaknya sedang traveling ke Gabriel.
Bergumam dan bingung sendiri. Rautnya berubah menjadi lesu. "Lo kenapa sih?" tanya Elina. Penasaran dengan Kayla yang tidak seperti biasanya.
Cewek itu menoleh, menatap datar ke arah sahabatnya. Berbicara sedikit memuncungkan bibirnya, "Kangen Gabriel, masa dari semalem gue diabaikan terus, El." jawabnya.
"Temuin aja kali, lagian dia sekolah kan hari ini?" usul Elina,
Kayla menggeleng pelan, kemudian menelungkup kan tangan di atas meja. Kepalanya siap menempel, dan mata mulai terpejam. "Dia nggak sekolah hari ini, rasanya gue pengen bolos. Terus nyamperin dia ke rumahnya." ujar Kayla,
"Bucin banget sih, lu?!" cibir Elina
"Bucin sama cinta yang tulus itu beda, El,"
"Aukh ah," Elina berdiri, setelah pak Sehun menyampaikan sampai bertemu minggu depan. Jam pelajaran sudah berakhir, waktunya istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN TROUBLE
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Gabriel Marvel Alexanders, cowok berparas tampan dan menawan. Namun memilik tatapan yang tajam seperti silet. Sikap cuek dan juteknya membuat KAYLA AURELLIA THABITA gemas. Bukan menghindarinya malah semakin lengket. Cewek...